11 | Lomba🌙

1.3K 146 10
                                    

Hari Minggu telah tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari Minggu telah tiba. Hari yang membuat jantung Aksa berdebar tak karuan. Ya, hari ini lomba akan dilaksanakan, tepatnya pukul sembilan siang.

Sekitar jam tujuh pagi, Aksa sudah siap. Aurel membuatkan sarapan khusus untuk anaknya itu yaitu oats dengan topping buah pisang dan beri-berian.

"Kamu udah siap?" tanya Arion pada Aksa.

"Udah Yah."

"Kamu harus menang! Nanti kalau kamu menang, Ayah kasih hadiah," ujar Arion menyemangati anaknya.

Aksa hanya mengangguk sebagai jawaban. Sejak pulang jalan-jalan kemarin, Aksa sedikit berubah. Ditambah sempat ada sedikit 'pertengkaran' dengan Kenzo.

🌙

Aksa tak menyangka, hanya sekedar ke toko buku dan duduk sebentar begitu melelahkan. Ketika sampai di rumah, ternyata Bunda dan Ayahnya sedang keluar. Dari sticky note yang tertempel di kulkas, katanya mereka sedang berbelanja bulanan ke supermarket. Di rumah, hanya ada Kenzo dan dirinya.

"Tadi kamu kemana?" tanya Kenzo ketika mereka sedang menonton tv di ruang tengah.

"Jalan-jalan sama Caca ke toko buku, terus ke taman makan ice cream," jawab Aksa tanpa menoleh kearah Kenzo.

"Kenapa gak izin dulu?"

"Udah kok izin, ke Bunda sama Ayah."

Kenzo menghembuskan nafasnya, "Kalo lagi ngomong sama orang itu liat ke orangnya! Gak sopan banget!"

Aksa berbalik, ia menatap kedua bola mata Kenzo dengan malas.

"Kenapa gak izin?" tanyanya lagi.

"Kan Aksa tadi udah bilang, Aksa izin ke Bunda sama Ayah ." Aksa menekankan kalimat terakhirnya.

"Harusnya kamu juga izin lah ke aku!"

"Kenapa Aksa harus izin ke Kak Ken?"

"Karena sekarang aku Kakak kamu!" sentak Kenzo, membuat Aksa meringkuk ketakutan.

"JAWAB!" Kenzo membentak Aksa membuat cowok itu menitikan air matanya.

"Ngapain nangis?! Cowok kok cengeng!" lanjutnya membuat Aksa muak.

"Kak, Kak Arka gak pernah ben ... bentak Aksa. Kalaupun Aksa, Aksa bikin salah. Dia gak pernah ma-marah kayak gini," kata Aksa dengan sesenggukan.

[1] A.K ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang