34 | Berdamai🌙

1.4K 144 33
                                    

Sudah satu minggu sejak kepergian Kenzo dari rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah satu minggu sejak kepergian Kenzo dari rumah. Rasanya sangat hampa, Arka juga menjadi lebih banyak diam. Suasana rumah menjadi sangat canggung. Aksa sudah berusaha untuk menghentikan Kenzo. Namun, Kakaknya itu tetap pergi meninggalkan rumah. Semuanya tiba-tiba berubah drastis, rumahnya yang dulu terasa hangat, sekarang justru serasa tak berpenghuni. Arka banyak menghabiskan waktunya sendirian di kamarnya. Aksa merasa, Arka yang dulu sudah tidak ada.

Cowok itu berjalan menuruni tangga, menuju Kakaknya yang sedang duduk termenung ditepi kolam renang.

"Kak Arka," panggil Aksa pada Kakaknya.

Arka menoleh, ia tersenyum samar. "Kenapa Aksa?"

"Kak Arka kenapa?" tanyanya.

Arka menggeleng, "Gak papa, emangnya kenapa?"

Aksa mendekat dan duduk di sebelah Arka. Cowok itu menyenderkan kepalanya pada bahu sang Kakak.

"Kak Arka kelihatan sedih. Jangan sedih lagi ya, Aksa jadi ikut sedih."

Arka mengusap lembut kepala adiknya, "Enggak sedih kok. Cuman lagi ...."

"Lagi apa?"

Arka menggeleng, "Kakak mau ke Jepang lagi."

Aksa bangkit, lalu menatap tajam Arka.

"Ngapain Kak Arka ke Jepang lagi?! Gak! Aksa gak akan kasih izin!"

"Kakak lo harus dirawat lagi," ujar seseorang dari belakang.

Aksa berbalik, ia terkejut. Seorang gadis dengan rambut sepundak berdiri di belakangnya.

"Alika!" seru Aksa lalu berdiri menghampirinya.

"Yoi," sahut cewek tomboi itu.

Aksa memeluk singkat sepupunya itu, sudah sangat lama ia tidak bertemu dengannya. Alika adalah sepupunya, anak dari adik sang Ayah. Sama halnya seperti Arion, adiknya itu juga menikah dengan wanita lokal. Namun, bedanya, mereka tinggal di Jepang. Selama Arka di Jepang, cowok itu dijaga oleh adik Arion.

"Kenapa Kak Arka harus ke Jepang lagi? Bukannya dia udah sembuh ya?" tanya Aksa pada Alika.

Alika mengajak Aksa untuk berbicara di tempat yang agak jauh dari Arka. Mereka duduk di anak tangga, dan berbicara di sana.

"Kak Arka secara fisik memang sehat, tapi ...," lanjut Alika, "Secara mental enggak."

"Emangnya Kak Arka kenapa?" tanya Aksa penasaran.

Alika tampak menghela nafasnya pelan.

"Kak Arka mengalami gangguan kecemasan, karena masalah kemarin-kemarin. Dia kayak gak bisa maafin dirinya sendiri karena telah menewaskan hampir satu keluarga. Bahkan ... Kak Arka kemarin sempat ingin tanggung jawab, dengan ... menyerahkan dirinya ke polisi. Tapi Kakak angkat lo gak mau memperpanjang masalah ini," terang Alika membuat Aksa terdiam.

[1] A.K ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang