12 | Maaf🌙

1.2K 147 5
                                    

Arion menghampiri Aksa, lalu memeluk anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arion menghampiri Aksa, lalu memeluk anaknya.

"Anak Ayah hebat banget, Ayah bangga sama kamu," ujarnya.

"Iya, Bunda juga bangga kamu bisa menang. Selamat ya sayang," sambung Aurel.

"Selamat Aksa, Kakak ikut bahagia kamu menang," ucap Kenzo dengan senyum tipis.

Aksa mengangguk mengiyakan, "Terimakasih semuanya."

"SELAMAT AKSA!" teriak Liu, Raka dan Caca. Mereka membawa sebuah buket bunga juga kue. Aksa yang melihat itu tertawa kecil.

"Bangga banget gue punya temen atlet renang, ya walaupun pendek." Setelah mengatakan itu Raka mendapat tatapan maut dari Aksa.

"Udah biarin aja manusia purba ini ngoceh. Sekarang lo tiup lilinnya," titah Liu.

"Aksa kan gak ulang tahun, gak mau ah," tolak Aksa.

"Cepet tiup!" Liu memaksa Aksa membuat cowok itu akhirnya mengalah.

Setelah meniup lilin itu Aksa segera pergi menuju kamar mandi untuk mandi dan mengganti pakaiannya. Tiba-tiba, Kenzo datang dan menarik lengannya. Aksa memberontak, tapi akhirnya ia pasrah saja dibawa oleh Kakaknya. Mereka berhenti, tepat di depan bilik kamar mandi.

"Mau apa sih? Aksa mau ganti baju!"

"Aku mau ngomong sama kamu."

"Ngomong apa?"

"Aku ... minta maaf," ucap Kenzo dengan lirih.

"Kemarin kelepasan, aku gak bermaksud buat ngomong gitu. Please jangan diemin gue kayak gini, aku ngerasa asing di rumah kamu," lanjutnya dengan mata berkaca-kaca.

Aksa merasa tak tega pada Kakak angkatnya itu. Ia juga merasa bersalah telah bersikap acuh. Namun, sungguh perkataanya kemarin membuat Aksa kecewa dan sakit hati. Padahal, ia sudah mulai nyaman dengan Kenzo.

"Aksa maafin, tapi Aksa mohon. Jangan pernah ngomong kayak gitu lagi."

Kenzo mengangguk, lalu ia kembali memeluk adiknya. Dengan sedikit canggung, Aksa membalas pelukan Kenzo. Setelah beberapa saat, Kenzo melepas pelukannya. Terlihat jelas bahwa tadi ia sempat menangis, karena matanya terlihat memerah.

"Aksa masuk ke dalam, mau mandi sekalian ganti baju."

Kenzo mengangguk, ia menunggu adiknya di luar sembari memainkan hp yang kemarin dibelikan oleh Arion. Tiba-tiba, pintu terbuka.

"Kenapa keluar lagi?" tanya Kenzo.

"Aksa mau ngambil alat mandi."

"Biar aku aja, dimana tas lo?"

"Di loker no 16."

Tak lama, Kenzo mengambil tas Aksa dan menyerahkannya kepada cowok itu. Lalu Aksa mengambilnya dan masuk kembali kedalam kamar mandi.

Selang beberapa menit, Aksa keluar. Ia mengenakan celana jeans pendek dan kaos putih bertuliskan 'CK'. Aksa berjalan menuju loker, berniat mengambil sepatunya. Namun, langkahnya terhenti ketika Kenzo mengatakan sepatunya ada padanya.

"Ayo pulang," ajak Aksa.

Kenzo mengangguk, lalu ia mengambil tas yang digendong Aksa.

"Sini bawain," ucap Kenzo.

Aksa mengangguk, lalu ia berjalan lebih dulu di depan Kenzo.

"Lama amat, ngapain dulu? Konser?" tanya Raka dan Liu berbarengan.

"Audisi dulu," jawab Aksa asal.

"Ayo Aksa kita pulang," ajak Aurel.

"Aksa mau pulang bareng temen-temen aja Bun. Boleh ikut numpang kan?" tanya Aksa pada Liu.

"Ya boleh lah, ayo!" ujar Liu.

"Yaudah hati-hati dijalan ya, jangan ngebut!" pesan Aurel.

"Bun pialanya biar Aksa yang pegang," pinta Aksa, kemudian ia mengambil piala yang ada di tangan Aurel.

"Ken? Kamu ikut ke mobil siapa?" Aurel bertanya.

"Mobil temannya Aksa aja Bun," ucap Kenzo. "Gue boleh ikut?"

"Boleh boleh," jawab Liu.

Mereka berlima berjalan beriringan menuju mobil Liu yang terletak di ujung barat parkiran. Sedangkan, Arion dan Aurel pergi menuju kedai makan.

"Aksa mulai terbiasa tanpa Arka," ujar Arion.

🌙

"Liu, tolong mampir dulu ke pemakaman Kak Arka ya. Sebentar aja," pinta Aksa.

"Iya siap."

"Lo mau apa ke sana?" tanya Kenzo.

Aksa hanya menggeleng, kepalanya menunduk menatap sepasang sepatunya.

Kenzo membawa Aksa ke dalam pelukannya, ia tahu pasti adiknya itu rindu Kakak kandungnya.

"Aku temenin."

Tak lama, mereka sampai di pemakaman Arka. Aksa berlari menuju makam Kakaknya dengan membawa piala dan sertifikat di tangannya.

"Kalian tunggu aja di sini." Kenzo ikut berlari, mengejar Aksa.

Dilihatnya, Aksa tengah memeluk nisan bertuliskan 'Arka Delvin Arion' seraya menangis. Untuk kali pertamanya Kenzo merasa menyesal.

 Untuk kali pertamanya Kenzo merasa menyesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote & comment 🙌🏻

Sorry for typo 🙏

Terimakasih ✨

Sampai jumpa di chapter selanjutnya. Annyeong Higaseyo 👋🏻

📍Hn_Jbin

[1] A.K ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang