07 | Kenzo🌙

2.1K 210 11
                                    

Lagi, keluarga Arion ditimpa musibah tak mengenakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi, keluarga Arion ditimpa musibah tak mengenakan. Arion hampir saja kehilangan nyawanya saat akan pulang. Ia dihadang oleh dua orang preman ketika selesai dari ATM, kedua preman itu berusaha mengambil uang yang Arion bawa, dan salah satu diantara mereka menodongkan sebilah pisau. Beruntung, ada orang yang menolongnya.

"Lain kali jangan gegabah dong Yah, untung aja ada yang nolong. Gimana kalo enggak?" omel Aurel dengan raut muka khawatir.

"Bunda ini, Ayah habis ditimpa musibah malah marah-marah gak jelas." Arion menggelengkan kepalanya.

"Bukan marah tapi khawatir."

Arion menghembuskan nafasnya perlahan, lalu mulai berbicara serius.

"Jadi gini, Ayah mau minta pendapat Bunda. Kemarin malam itu Ayah ditolong anak usia 17 tahunan. Seumuran Arka lah, dia yatim-piatu. Gak punya rumah, tiap malem dia tidur di emperan toko. Dia juga kerja jadi pedagang asongan. Ayah kasihan liat dia. Gimana kalo kita adopsi aja? Buat nemenin Aksa juga," tutur Arion.

"Bunda sih terserah Ayah. Keputusan ada di Ayah. Kalau mau adopsi anak itu juga Bunda gak bakalan larang. Kasian juga kan dia gak punya siapa-siapa," jawab Aurel.

"Besok Ayah bawa dia kesini. Kita adopsi saja."

🌙

Sepulang sekolah, Aksa dikejutkan dengan pemuda yang kemarin sempat menolongnya. Ia duduk bersama sang Ayah, keduanya tampak sedang mengobrol-ralat lebih tepatnya Arion yang terus-menerus memberi rentetan pertanyaan pada Kenzo.

"Eh, kamu udah pulang, sini Aksa duduk sama Ayah."

Aksa mengangguk, lalu berjalan menghampiri keduanya. Ia duduk di samping Ayahnya.

"Kak Ken?"

"Kamu kenal dia? Kok bisa?" tanya Arion, karena ia pikir, ini kali pertamanya Aksa bertemu dengan 'calon' kakak barunya.

"Emmm, itu kemarin Aksa sempat beli air minum di Kak Ken," jawab Aksa berbohong kepada Ayahnya.

"Aksa? Kamu kapan pulang? Ganti baju dulu sana terus makan," suruh Aurel yang baru saja dari dapur, membawa nampan yang diatasnya terdapat makanan ringan dan minuman.

Aksa mengangguk, cowok pendek itu segera pergi ke kamarnya untuk mengganti bajunya.

Meskipun Aksa hobi berenang, tubuhnya tidaklah tinggi. Padahal Ayah dan Ibunya memiliki postur tubuh tinggi. Arka? Tentu saja dia tinggi, dia memiliki tinggi badan sekitar 183 cm, sedangkan Aksa? Hanya 160 cm.

Aksa telah berganti pakaian, ia mengenakan kaos putih bertuliskan 'Marvel' didepannya dan celana jeans selutut.

Ia turun kebawah, lalu duduk di samping Ayahnya.

[1] A.K ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang