32 | Sebuah Kejujuran🌙

1.5K 132 42
                                    

Aksa sudah bangun satu jam yang lalu, tapi ia diam saja membuat Aurel dan Kenzo kebingungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aksa sudah bangun satu jam yang lalu, tapi ia diam saja membuat Aurel dan Kenzo kebingungan. Cowok itu masih memikirkan kejadian semalam, apa benar itu Arka? Bukannya dia sudah meninggal? Tapi ia tidak mungkin salah, itu benar-benar seperti Arka. Aksa masih mengingat bagaimana suara, wangi parfum, dan sentuhan dari Kakaknya.

"Aksa?" Aurel mencoba untuk mengajak putranya berbicara, tapi cowok itu bergeming. Masih setia dengan segala pertanyaan yang membombardir otaknya.

"Aksa?" panggil Aurel lagi, ia menggoyangkan tubuh Aksa, membuat cowok itu melirik ke arah Aurel.

"Kamu kenapa? Ada yang sakit?" tanya Aurel.

"Tadi malam, Aksa lihat Kak Arka."

Perkataan Aksa barusan membuat Aurel terkejut, bahkan Kenzo yang sedang mengerjakan PR berdiri dan menghampiri adiknya, dengan raut wajah yang tak biasa.

"Gak mungkin Aksa, Kakak kamu udah gak ada," ujar Aurel.

Aksa menggeleng. "Aksa gak bohong Bun, tadi malam Kak Arka datang ke sini. Dia peluk Aksa, terus dia bilang 'Cepat sembuh Aksa, Kakak sayang kamu', Kak Arka bilang gitu Bun."

Aurel menghela nafasnya pelan, lalu tersenyum. "Mungkin kamu mimpi. Sekarang Aksa makan ya."

"Tapi Bun, Aksa gak bo-"

"Aksa!"

"I-iya, Aksa minta maaf."

"Bunda mau pulang ke rumah dulu, Aksa makannya disuapin Kak Ken aja ya. Jangan lupa obatnya di minum." Aurel beranjak dari duduknya, lalu pergi keluar.

Kenzo duduk di sisi Aksa, lalu menyuapi adiknya itu.

"Aksa yakin itu Kak Arka?" tanya Kenzo.

"Iya Kak Ken, Aksa yakin. Aksa gak bohong kok, itu juga bukan mimpi," jawab Aksa. "Kak Ken percayakan?"

Kenzo mengangguk, "Iya, Kak Ken percaya."

Aurel telah sampai di rumahnya, di ruang tamu sudah ada suami dan ....

"Kamu ngapain ke rumah sakit sih?" marah Aurel pada cowok itu.

"Aksa juga lagi tidur kok, dia gak tahu," elaknya.

"Aksa tahu, dia belum tidur. Tadi dia nanyain kamu ke Bunda."

"Udahlah Bun, kita gak bisa terus-terusan sembunyiin ini dari Aksa. Perlahan dia pasti tahu," lerai Arion.

"Tapi Yah ...."

Arion menggeleng, "Sudah saatnya kita beri tahu Aksa mengenai hal ini."

"Enggak, ini masih belum tepat waktunya! Udahlah. Bunda gak mau debat, Bunda mau istirahat."

Arion yang memang tahu sifat istrinya membiarkan Aurel untuk beristirahat. Ia mendekat ke arah putranya, lalu menepuk-nepuk pundaknya.

"Kamu mau ketemu Aksa?" tanya Arion.

[1] A.K ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang