Petang itu, Assya meminta Jordan untuk menghantarnya ke butik.
"Be nice syg okay?"
kata Jordan, Assya mengangguk. Jordan hanya memerhatikan Assya yg berjalan menuju ke butik itu.Dia masuk ke dalam butik itu, dia melihat sekeliling butik itu. Hatinya sedikit terguris, impian yg dia cipta hancur begitu saja disebabkan oleh sahabat yg menikam belakangnya.
"Ada apa yg boleh saya bantu cik?"
sapa seseorang, dia menoleh, wajah si penyapa itu berubah,"As...asya? "
dia hanya tersenyum tatkala namanya disebut," Apa khabar Jasmine?"
tanya Assya," Wow! Tanya khabar pula!"
kata Jasmine," Apa rancangan kau sebenarnya eh?"
tanya Jasmine, Assya hanya tersenyum,"Karma is real."
kata Assya dengan selamba, Jasmine geram,"Kau datang balik ni nak kacau hubungan aku dengan Harith kan?!"
marah Jasmine,"Sorry? Saya dah ada suami, takkan saya nak jadi PERAMPAS?"
kata Assya sambil menekankan perkataan perampas itu,"Cisss kau ni memang perempuan tak guna!"
kata Jasmine lalu dia bertindak untuk menampar Assya, namun tangannya dihalang oleh seseorang,"Jangan berani nak sentuh isteri saya."
kata Jordan dengan nada yg sedikit marah."Tuan kalau nak tahu, isteri tuan ni dulu perempuan sundal! Selalu kacau hubungan orang!"
kata Jasmine,"Oh really? Thanks sebab dah bagitahu saya."
kata Jordan lalu membawa Assya keluar dari situ. Jasmine menghentak kakinya,"Laki bini sama je !"
marah Jasmine. Dia cepat-cepat mencapai telefonnya lalu menelefon Harith.Di dalam kereta,
"Did you hurt sayang?"
tanya Jordan sambil membelek wajah Assya,"Tak awak...thanks."
ucap Assya,"Jgn thanks, awk saya punya, saya takkan biarkan sesiapa pun sakitkan awak. kalau ada, then they have to die."
kata Jordan dengan tegas, Assya tersenyum." tak baik bunuh orang... "
kata Assya sambil mengenggam tangan Jordan," Alright sayang... i wont. Tapi kalau saya patahkan kaki dia?"
tanya Jordan, Assya tertawa,"Macam macamlah awak ni... Jom, kita makan."
kata Assya," Hurmm tak nak ! Nak makan sayang! "
kata Jordan, Assya tertawa ketika Jordan bertindak untuk mengigit nya,"Macam-macamlah awak ni. Balik jom."
kata Assya,"Kiss dulu."
usik Jordan,Assya mengelengkan kepalanya,
"Kalau tak nak, kereta ni tak jalan lah."
kata Jordan,"Amboii mengugut eh!"
Assya lalu mencium pipi Jordan, tetapi tangannya meraba batang Jordan yg disarung itu. Jordan terkejut,"Ehh sayang! buat apa ni?"
tanya Jordan,"Buat kereta ni berjalan lah."
usik Assya,"Takk... ni ... okay...okay... kereta jalan sekarang."
kata Jordan yg kalah dengan Assya, batangnya hampir saja ingin meletup dengan ramasan daripada tangan Assya.
Assya tertawa." nanti awak eh... saya kerjakan awak balik..."
kata Jordan."Siapa suruh buli saya.kan dah kena."
kata Assya.Sampai di rumah, Jordan lalu memeluk Assya dari belakang. Jordan mengucup leher Assya,
"Awakkk...."
kata Assya,Jordan tidak mempedulikan Assya, dia menyelakkan dress Assya, dia meramas pussy Assya yg dibaluti panties itu,
"Hmphh..."
Dia mengendong tubuh Assya ke sofa, dia menanggalkan tali pinggangnya, seluarnya di buka separuh, panties Assya ditariknya,
"Jor...dann... hmphhh..."
desah Assya saat Jordan mulai menjilat pussynya.
Assya mengetap bibirnya, dia mencapai klimaksnya,"Ahhh...."
Jordan tersenyum, dia kemudiannya mengentel puting Assya, dihisapnya rakus,
sambil tangan kanannya memasukkan batangnya ke dalam pussy Assya, Assya mengetap bibirnya,"Hmphh... "
Jordan mulai mendayung batangnya dengan kadar yang perlahan, dia memejamkan matanya menahan nikmat batangnya dikemut oleh Assya,
"ahhh... hmphh..."
Assya memaut leher Jordan, dia mengucup bibir lelaki itu, kakinya menjepit punggung Jordan, dia mencapai klimaksnya, Jordan mengeluarkan batangnya, dia meminta Assya untuk duduk di atasnya, batangnya tenggelam didalam pussy Assya,
"Ahhh ! ahhh ! hmph ! "
Ruang tamu itu dipenuhi dengan bunyi berahi mereka.
Jordan mengetap bibirnya,"Ahh... i'm outt sayang..."
katanya, Assya melajukan lagi goyangannya,"Ahh.... ohh...ughhh..."
Jordan memeluk erat tubuh Assya," ahh...."
Assya juga mencapai klimaksnya,Assya terkulai lemas, dia memeluk Jordan,
nafas mereka tercunggap cunggap.Jordan membiarkan bataangnya berendam di dalam pussy Assya."Thankss syg... I just... "
kata-kata Jordan terhenti tatkala Assya mengucup bibirnya, Assya memandang Jordan,"Saya... nak lagi... please.."
bisik Assya, Jordan tertawa kecil,"Jom... kita mandi. "
kata Assya dengan nada yg menggoda. Dia bangun, air mani mereka kelihatan mengalir keluar dari pussy nya."I nak u upah orang untuk hancurkan Assya tu."
kata Jasmine kepada Harith,"Susahlah baby. Dia sekarang ni isteri Tuan Jordan, mesti ramai mata-mata yg nampak nanti."
kata Harith."I tak kesah! Yg penting dia hilang dalam hidup kita!"
kata Jasmine,"Alright baby, anything for you okay?"
kata Harith memujuk Jasmine.Assya mengusap wajah Jordan, Jordan sudah terlena,
" Terima kasih sebab awak selalu ada dengan saya. "
kata Assya,"Saya sayangkan awak sangat-sangat Jordan."
katanya lagi, dia mengucup dahi Jordan,"Selamat malam Tuan Jordan."
ucapnya, dia memeluk erat Jordan. Jordan hanya tersenyum.
YOU ARE READING
▪️Jordaniel Asya▪️[COMPLETED]
Romance"I will never get tired, I will still chase your shadow until the end." - Jordan Jonathan E.