Kamu menanti? Maka, akulah yang akan memulai semuanya.
_______
~Reval Setia Darma~.oOo.
Setelah pertemuannya dengan Reval tadi, Syafira pun langsung masuk ke dalam panti, dengan perasaan kesal sekaligus penasaran dengan pemuda itu, yang tak lain adalah Reval. Baru saja Syafira memasuki panti, akan tetapi dia sudah disuguhi oleh anak-anak yang langsung berhamburan ke dalam pelukannya.
"Yey! Kak Ara datang," seru sosok anak yang sekiranya masih berumur 4 tahun itu. Dengan begitu bahagianya, anak kecil itupun langsung berlarian menghampiri Syafira. Syafira yang melihat anak kecil itupun juga langsung merentangkan tangannya, agar anak kecil tersebut bisa langsung memelukinya.
"Aaa ... Kheiva, Kak Ara kangen kamu ...." ujar Syafira begitu bahagianya. Dengan menggemaskannya gadis kecil yang bernama Kheiva itupun langsung melepaskan pelukannya dari Syafira. Sehingga, membuat Syafira merasa gemas sendiri dengan gadis itu.
"Kak Ara ke mana, aja? Kok, nggak barengan sama tante Riska?" Bukan Kheiva yang bertanya, namun Aldo lah. Sosok anak kecil, namun sudah berumur 10 tahun.
"Eh, Bunda ke sini?" tanya Syafira bingung. Dan tidak lama kemudian, Riska pun muncul dari arah ruang tamu bersama dengan ibu pengurus panti ini.
"Eh, Syafira? Kamu jadi ke sini, Nak? Bunda kirain tadi nggak jadi, loh." ujar Riska ketika melihat Syafira yang tengah dikerumuni oleh adik-adik panti. "Eh, iya Bun. Tadi Syafira sempatin habis pulang kuliah, soalnya Syafira kangen sama mereka-mereka ini." jelas Syafira yang diakhiri dengan cengengesan.
"Ouhhh ... gitu, toh. Yaudah, kalau gitu Bunda duluan ya, kasian Reval kelamaan nunggu di luar." pamit Sang Bunda. Dan kali ini Sang Bunda pun sukses membuat Syafira berkaca-kaca. "Reval sudah pulang, Bun? Kapan? Trus, di mana dia sekarang, Bun?" tanya Syafira yang benar-benar ingin bertemu Reval.
"Cieee ... Kak Ara ...." sorak semua anak panti itu.
Blush ...
Jujur, Syafira benar-benar merasa malu sekarang. Bisa-bisanya dirinya langsung kebawa perasaan di dekat umum seperti ini. Apalagi, di sini ada anak kecil dan tentu hal itu sangat memalukan sekali bagi Syafira.
"Hahaha ... yaudah, kamu mau ketemu Reval, bukan? Yok, pulang bareng Bunda, aja!" ajak Riska, sambil menarik pergelangan tangan Syafira dengan lembut. "Eh, tapi Bun ...." ucap Syafira dengan ragu-ragu.
"Udah Kak, pergi aja, kan Kakak masih bisa ke sini di lain waktu." Dan bukan Riska yang menjawab, namun sosok gadis yang bernama Tesa lah yang menjawabnya. "Nah, Ibuk juga setuju Ra, lagiankan kamu kayanya udah lama banget nggak bertemu anaknya Riska." timpal ibu pengurus panti itu dengan sedikit menggoda Syafira. Dan ya, tentu saja pipi Syafira kembali bersemu merah seperti tadi.
"Aduh ... Ibu kenapa bicaranya kaya gitu, sih? Kan Syafira jadi malu, Bu ...." rengek Syafira di dalam hatinya sambil menatap Sang Ibu Panti dengan berkaca-kaca. Dan bukannya meminta maaf atau bagaimana, namun ibu panti itu malah terkekeh geli melihat tingkah Syafira yang seperti ini.
"Yaudah Ra, ibu pa-" ujar Riska yang langsung terpotong akan suara deringan ponsel Syafira. Dengan sigapnya Syafira pun langsung meronggoh ponselnya itu dan melihat siapa yang tengah meneleponnya.
"Abang?" bingung Syafira, ketika menatap layar ponselnya. Dan tanpa menunggu lama, langsung saja Syafira mengangkat panggilan telepon Hafidz tersebut.
"Assalamu'alaikum Bang, ada apa?"
"..."
"Ouhh ... Abang udah di luar? Yaudah, kalau gitu Syafira pulang sekarang aja, Assalamu'alaikum Bang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Syafira || End
Teen Fiction[FiksiRemaja-Spiritual] Kisah seorang gadis yang harus menerima kenyataan bahwa dia buta di tengah kehilangan sosok kedua orang tuanya sendiri. Syafira harus belajar mandiri dengan kehidupan yang akan menyulitkannya ini. Tapi, siapa kira, jika Allah...