Prolog

7.9K 400 31
                                    

Semenjak memasuki usia sembilan belas, gue semakin malas memiliki suatu hubungan semacam pacaran. Bukan karena gue sudah tidak membutuhkan sosok laki-laki. Gue hanya merasa memiliki hubungan semacam itu akan membuang banyak waktu.

Waktu belajar, waktu bekerja, waktu untuk keluarga, waktu bermain, bahkan waktu untuk diri sendiri.

Mungkin sebagian orang akan menyangkal, "nggak kok, itu tergantung lo mengatur waktunya. Pacaran nggak semuanya bareng pasangan juga kali. Buktinya gue masih bisa kesana kemari sendirian dan juga punya banyak waktu buat hal lain."

Mungkin itu mereka. Tapi bagi gue, tetap saja. Merepotkan.

Iya, pacaran tuh merepotkan. Pikiran yang seharusnya lo pakai untuk hal lain malah habis untuk memikirkan bagaimana hubungan lo dengan sang pacar kedepannya. Apalagi ketika ada masalah, itu akan sangat menguras tenaga juga pikiran.

Nggak deh. Gue gak minat.

Tapi, tetap saja. Sebagai seorang cewek yang menyandang status jomblo selama hampir empat tahun, gue mulai merasa membutuhkan seseorang seperti pacar. Tapi gue tidak ingin terikat dengan suatu hubungan. Kalian mengerti kan? Gue yakin, pasti ada beberapa dari kalian yang mengalami hal serupa seperti gue. Membutuhkan seseorang tapi enggan terikat.

Hingga akhirnya, gue benar-benar terjebak. Di dalam hubungan yang gue sendiri tidak paham dinamakan apa. Gue hanya merasa, gue membutuhkan dia di saat gue ingin. Begitupun sebaliknya.

Bisa dibilang teman? Tapi, memang ada teman yang skinship berlebihan? Gue rasa tidak.

Kita terlalu bermain-main dengan semesta. Kita terlalu larut dalam hubungan tanpa status ini, hingga akhirnya gue menyadari bahwa ini tidak benar. Dan gue mulai bertanya-tanya.

Sebenarnya, kita ini apa?

Kita Ini Apa?
©Heroinesa, 2020

Sekala Bumi

Aletha Pramudia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aletha Pramudia

Cek ombak dulu ya, seberapa banyak yang minat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cek ombak dulu ya, seberapa banyak yang minat. Kalo banyak bakal lanjut kok.

Cerita ini agak sedikit mature, untuk kalian yang masih dibawah umur dimohon untuk jangan salah lapak ya temen-temen 🙏 salam dari aku, heroinesa.

Kita Ini Apa? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang