22. berakhir

1.3K 264 26
                                    

Mau double up gaaaa? Komennya yang kenceng, kalo kenceng insyaallah aku up chapter 23 malem ini juga hehe.

Semangat!

....

Terpantau hari ini Sekala merasakan lelah dan kesal sekaligus, bagaimana tidak, Sesha benar-benar tidak tahu diri memintanya untuk menemani cewek itu berbelanja banyak barang di salah satu mall ternama.

Awalnya jelas Sekala ingin menolak, tapi karena papa cewek itu yang meminta langsung, Sekala tidak bisa berbuat apapun selain menuruti.

"Ih, sepatu lucuuu, mampir bentar ya, Kal!" Sesha menunjuk sebuah toko dengan brand terkenal dengan antusias.

"Nggak, Sha. Lo bilang semuanya udah selesai dan kita bisa pulang kan? Nggak ada mampir-mampir lagi." Tegas Sekala, cowok itu berujar dengan kesal.

Sesha mengerucutkan bibirnya, "sekali lagi ajaa, lucu banget sepatunya, aku belum punya yang kaya gitu ih. Pleaseee, ya ya?"

Sekala tetap menggeleng, tidak peduli meskipun Sesha mencoba merayunya seperti apapun. Dia sudah bosan, Kala hanya ingin pulang ke apartemennya dan tidur selama mungkin, mengingat akhir-akhir ini dia tidak pernah bisa tidur dengan nyenyak. Tubuhnya menjadi gampang lelah.

"Lo masuk ke dalem, gue tinggal pulang." Ujarnya mutlak, membuat Sesha berdecak lalu melepas pelukan di lengannya.

"Ish! Oke. Oke kita pulang!" Sesha menyerah, hal itu membuat Sekala diam-diam menghela nafas lega meskipun hatinya masih gondok.

Bayangkan saya dia menemani Sesha dari jam 4 sore sampai hampir setengah 9 malam, dan cewek itu masih tidak ingin menyudahi acara belanjanya. Sekala benci, benci dirinya yang terjebak dengan perempuan macam Sesha. Tapi dia juga tidak bisa apa-apa untuk saat ini.

Akhirnya mereka pun benar-benar pulang.

....

"Bentar, itu Karina bukan sih?" Pandangan Sekala yang tadinya berfokus pada jalanan beralih begitu Sesha menunjuk sosok perempuan yang tengah duduk di jalanan yang sedang memeluk kedua lututnya.

Cowok itu memicingkan matanya, dan benar saja, itu Karina.

"Kayanya iya, ngapain dia di situ malem-malem?" Tanya Sekala, lebih ke dirinya sendiri.

Sesha mengendikan bahunya, "gak tau, freak banget deh jam 9 malem malah duduk di jalanan, diculik om-om tau rasa tuh dia haha." Sesha malah terkekeh seakan itu lucu. "Oh aku tau kenapa dia kaya gitu! Pasti masih galau gara-gara abis putus dari Javier. Lagian ya sebenernya Javier sama Karina itu gak cocok, Karina nya aja yang bulol, padahal diliat-liat dari mana pun Javier nggak ada tuh tertarik ke dia sejak awal, palingan pacaran cuma karena kasi—eh kok berhenti sih!?" Pekik cewek berambut cokelat itu begitu Sekala malah memberhentikan mobilnya tepat di depan Karina.

Sekala melepas seatbelt nya lalu menatap Sesha, "lo diem di sini."

"Eh, Kal!"

Cewek itu tidak bisa percaya saat melihat Sekala turun dari mobilnya dan menghampiri Karina. Hal itu membuat Sesha ikut turun dari sana.

"Rin? Lo ngapain di sini?"

Mendengar ada yang menyebut namanya, Karina mendongak, membuat Sekala dan Sesha dapat melihat wajah cewek itu yang memerah.

Karina memicing, cewek itu cegukan sesekali. "Lo, Ssssekala yahh?" Tanyanya sambil menunjuk Sekala.

Sesha dan Sekala bisa mencium bau alkohol yang menyengat begitu Karina berbicara. Rupanya cewek ini mabuk.

Kita Ini Apa? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang