17. dia sendiri, bingung

1.6K 282 83
                                    

Hai guise, can u cheer me up? Nggak harus pake kata-kata motivasi kok, dengan komen yang banyak di chapter ini aja aku udah seneng. Komenan kalian itu ngehibur aku banget, aku suka bacainnya.

....

"Byyyy, ayo ih anterin akuuu jajan seblak, aku bm seblak udah sebulan nggak makan."

"Bentar sayang, satu episode lagi ini nanggung."

"Ih kamu mah! Lebih mentingin drakor dibanding aku, padahal aku yang cewek tapi kok malah kamu sih yang tergila-gila drakor." Kesal Karina melihat tingkah pacarnya yang sibuk dengan tontonannya.

"Seru tau, by. Sumpah! Bentar ini tuh lagi scene paling seru-serunya dimana Yoonhee ngasih tau kalo Rona tenyata anaknya Ha Bangsat." Kata Javier, malah curhat.

Karina merengut sambil bersedekap dada. Kini mereka sedang berada di kosan Javier. Bukan hanya Karina tapi juga ada Sekala dan Fahri. Sedangkan Rendy entah kemana.

"Ha Yooncheol langsung kena mental breakfast pas tau Rona anaknya wkwkw." Komentar Fahri yang kini duduk di samping Javier.

"Mental breakfast pale lo. Mental breakdance anjirr." Javier menoyor kepala Fahri.

Sedangkan Karina yang melihatnya hanya memutar bola mata, sementara Kala yang sudah terbiasa dengan kebodohan dua temannya itu memilih diam.

Melihat Javier dan Fahri yang malah sibuk nobar, Karina jadi bete sendiri. Cewek itu pun mulai menggeser duduknya menjauhi Javier dan berniat untuk ngambek, tapi sialnya dia malah menabrak Sekala yang duduk tidak jauh darinya.

"Waduh, sorry-sorry." Kata Karina, yang hanya dibalas deheman Kala.

Tak lama hening, hanya ada celotehan Fahri dan Javier yang tengah berdiskusi mengenai drama Penthouse.

"Lo sama Aletha, udahan?" Begitu tanya Karina dengan nada pelan agar tak di dengar dia orang lainnya.

Kala yang tadinya fokus pada ponselnya kini melirik ke arahnya. "Udahan apa? Kan gue emang gak pernah ada apa-apa sama dia." Jawabnya, lalu kembali fokus pada ponselnya.

Melihatnya, Karina menghela nafas. "Sebenernya gue yang nyaranin Aletha buat berhenti."

Ucapannya membuat Sekala menoleh dan menatap bingung. "Maksud lo?"

"Gue sengaja minta Aletha buat berhenti berhubungan sama lo karena nggak mau dia ngerasain kaya apa yang gue rasain dulu, Kal. Apalagi posisinya sekarang Sesha tuh tunangan lo, yang lebih berhak buat marah. Gue cuma takut dia kenapa-kenapa." Jelas Karina panjang lebar.

Sekala mematikan ponselnya, matanya menatap Karina datar. "Nggak ada yang nyuruh lo ngomong gitu ke Aletha, Rin."

"Ya emang gak ada, gue kaya gitu cuma biar Aletha baik-baik aja, Kal. Gue gak mau dia dijahatin sama tunangan lo yang psycho itu." Balas Karina.

Sekala menyugar rambutnya, frustasi akan perasaannya. Lagipula kenapa dia harus setidak rela ini sih Aletha meminta berakhir? Dia juga tidak suka melihat Rendy dengan Aletha. Padahal Sekala yakin dia tidak memiliki perasaan apapun terhadap cewek itu. Mungkin hanya, nyaman. Tapi tidak seharusnya seperti ini.

"Sesha nggak bakal bisa ngelukain Aletha, Karina. Gue jamin itu. Karena gue bakal ngelindungin dia."

Karina mendengus. "Yaaa, gue harap begitu." Balasnya sambil menepuk punggung tangan mantannya itu.

Meskipun entah kenapa, ada sedikit rasa nyeri di dalam hatinya.

Tidak mungkin kan dia masih menyukai Sekala?

Kita Ini Apa? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang