8. rendy

2.1K 296 18
                                    

Aku tau ini gak jelas, tapi vote komen harus lancar laaaaah hehe.

Bumi
Kalo temen gue yg namanya Rendy minta nomer WhatsApp lo jangan dikasih

Bumi
Pawangnya galak, namanya Niken

Bumi
Gue cuma mau ngasih tau doang sih, soalnya Niken kalo ngamuk bisa lebih galak dari singa.

Gue menatap bingung chat yang Sekala kirim dua menit lalu. Tak ada angin apalagi hujan tiba-tiba dengan random Kala bilang begini.

Tata
Kan cuma minta nomer wa, nggak minta jadi selingkuhan, kenapa harus marah?

Sekala hanya membaca chat gue tanpa membalasnya. Membuat gue semakin berpikir bahwa cowok itu aneh. Apa Kala sedang mabuk makanya random begini atau ponselnya dibajak Javier?


Sebenarnya gue hanya bercanda soal balasan chat gue pada Sekala, lagipula gue juga memang tidak pernah memberi nomor pada sembarang orang, meskipun Rendy teman Sekala tapi kita tidak terlalu dekat. Memang Rendy anaknya cukup asik sih, tapi kita tidak sedekat itu sampai gue harus memberi nomor gue padanya.

Lagipula, tidak ada alasan Rendy meminta nomor gue di saat kami tidak begitu akrab.

....

"Kala! Kamu tuh kenapa sih nggak pernah mau disentuh sama aku? Eventhough it's just a kiss, emang aku sekotor itu? Di mata kamu aku sekotor itu? Iya?!"

Sesha mengamuk. Jelas saja, ini bukan sekali dua kali Sekala menolak sentuhannya. Bahkan hanya sekedar pelukan kalau tidak dipaksa pun sepertinya Sekala tidak akan sudi, dan itu sangat melukai harga diri Sesha. Tidak ada seorang laki-laki yang berani menolaknya selain Sekala Bumi. Dan Sesha benci itu.

"Gue capek, kepala gue pusing, lo pulang aja sana." Jawaban Sekala bukanlah apa yang Sesha harapkan.

Malam ini cewek itu sudah jauh-jauh datang dari rumahnya saat hujan deras hanya untuk menemui Sekala, dan ini yang dia dapat. Padahal, setidaknya malam ini Sesha ingin Sekala mengerti dirinya dan menuruti kemauannya. Apa itu amat sulit?

"Kala, jawab gue! Apa gue seburuk itu sampe lo selalu nolak keberadaan gue?!" Sesha menarik tangan Sekala, sampai cowok itu terhuyung dan hampir menabrak tubuh kurus Sesha.

Hari ini tubuhnya kembali drop, yang dia butuhkan saat ini hanyalah istirahat. Tapi ketika hampir memejamkan matanya dia malah kedatangan tamu tak diundang, siapa lagi kalau bukan Sesha?

"Iya, gue jijik sama lo, gue muak sama semua yang ada di diri lo sampe gue gak sudi bahkan sekedar buat nyentuh lo! Dan lo tau kenapa gue selalu nolak lo? Karena lo sinting dan gue benci cewek sinting kaya lo."

Sesha menganga mendengar penuturan Sekala. Dari awal mereka bertunangan, baru kali ini dia mendengar kata menyakitkan itu keluar dari mulut Sekala Bumi.

"Lo bukannya cinta sama gue, tapi lo terobsesi. Lo sinting, Sesha. Lo bahkan maksa bokap lo buat dijodohin sama gue dengan ancaman bakal bunuh diri kalo gak diturutin. Lo pikir dengan begitu bisa bikin gue simpati? Nggak. Gue malah ngeri sama lo. Gue ngeri sama otak sinting lo yang selalu memaksakan kehendak. Lo gak waras."

Setelah mengatakan keluh kesahnya, Kala menarik tangan Sesha dan membawanya keluar apartemen. Awalnya Sesha menolak, tapi karena tenaga Sekala lebih besar tentu saja dia kalah.

Kita Ini Apa? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang