Gifted

22 8 0
                                    

Bagiku, dia adalah Ayah terhebat, anugerah dari Tuhan.

Sosok paling sempurna dalam dunia ku yang serba tidak sempurna.

Cintanya tulus, murni, tak mengharap balasan.

***

Dalam ingatanku yang terbatas, aku mencoba untuk mengenangnya.

Caranya tersenyum sambil mengecup dahiku sayang, mana mungkin aku bisa lupa?

Caranya mengusap hidungku yang berlumur darah karena terjatuh saat usiaku masih empat tahun, mana mungkin aku bisa lupa?

Caranya membawaku berkeliling kota dengan kaki yang mengayuh sepeda tanpa kenal penat itu, mana mungkin aku bisa lupa?

***

Langkahnya mantap membelah malam yang dingin, membanting tulang, memeras keringat untuk sebutir nasi.

Tuturnya lembut, menenangkan aku juga adikku yang merengek setiap weekend, menagih janji untuk sebungkus es krim.

Terkadang dia pun membentak, memberi pelajaran, membimbingku untuk tetap berjalan lurus.

Dia adalah sosok dengan hati terlapang yang pernah kutemui.

Tak pernah menaruh curiga apalagi benci pada orang yang telah melukai.

Sosok sebaik itu, mengapa harus pergi dengan begitu cepat?

Apa karena Tuhan teramat cinta?

***

dee| 11:32 am

Parfait en RuineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang