Orang-orang tahu bahwa kehilangan yang paling menyakitkan adalah kehilangan diri mereka sendiri.
Tapi, aku, aku kehilangan mereka--mereka yang mencintaiku melebihi cinta pada diriku sendiri.Mereka memberiku nama, membuatku hidup lebih lama.
Mereka mengenalkanku pada dunia, membuatku memiliki banyak hal sempurna untuk dikenang.Mereka memberiku cinta, membuatku belajar mengenal Tuhan dan kuasaNya.
Mereka memberiku rasa aman dan nyaman; rumah paling hangat dari semua tuntutan dunia yang tak masuk akal.
Karenanya, aku sangat, sangat mencintai mereka.
Mencintai dengan kadar yang mungkin tak seberapa dimata orang lain, namun berarti segalanya bagiku.Sebab aku mencintai dengan keras, aku selalu meminta pada Tuhan; apa saja Tuhan, asal jangan ambil mereka yang kusayang.
Namun, Tuhan mengambil lebih banyak lagi ketika aku berjuang untuk mengais apa yang tersisa.Aku disana, selalu disana dengan wajah bodoh dan kaki terpancang di lantai dingin dengan ruangan penuh bau steril.
Tuhan mengambilmu, lalu dia; mereka berdua pergi dan banyak lagi.Semua terasa sama, kejadian memilukan itu terasa serupa; keduanya perlahan kehabisan napas dengan netra yang perlahan redup, kehilangan cahayanya.
Aku mencoba semuanya; semua hal sia-sia yang dulunya kupikir mampu membuatmu kembali.
Aku merancang berbagai skenario; berharap di suatu pagi kamu pulang ke rumah dan semuanya kembali normal.Nihil. Semuanya pecah berhamburan tatkala aku kembali datang mengunjungimu dengan sekeranjang penuh bunga.
Lama setelahnya aku menyadari bahwa Tuhan menginginkanmu lebih dekat denganNya.
Aku tak mampu mengatur kehidupan dan Tuhan Maha Mengetahui lagi Maha Penyayang.Kamu adalah manusia baik yang tidak selayaknya untuk sakit lebih lama.
Aku bisa apa selain sesekali menangis dan berungkali merapal namamu dalam hati yang menjerit akan sebuah pertemuan?Berharap dapat memelukmu untuk terakhir kali.
Berharap dapat melakukan segala hal yang sekarang hanya bisa ku andai-andai.Aku merindukan kalian, merindukan kalian dengan teramat sangat.
Jadi, baik-baik disana ya? Lihat aku dari sana, aku janji akan melakukan yang terbaik untuk hidup lebih lama.dee|15.05
KAMU SEDANG MEMBACA
Parfait en Ruine
ŞiirOur story is imperfect, yet beautiful and worth remembering.