Need Time

14 5 0
                                    

Inginnya, terus melangkah kedepan, tanpa perlu menengok ke belakang.

Apalagi menabur luka terus-terusan.

Namun, aku tak bisa dipaksa melakukan semua secara bersamaan.

Melepaskanmu, mengikhlaskanmu, menerima semuanya, kembali berdiri sendiri-- semua itu butuh waktu, kan? 

Jadi, bukan egois dan tak tau diri namanya kalau aku masih terjebak dalam memori yang sama.

Setidaknya, berikan aku ruang.

Ruang untuk menyadari bahwa semua nyata adanya.

Karena, seperti kamu yang telah menemukan bahagia, aku pun tak sabar menunggu waktu-- saat aku bisa menarik napas tanpa rasa sakit menjalar di dada.

•••

dee| 10:45 pm

Parfait en RuineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang