Rasa-rasanya, kamu sudah kugenggam.
Tersimpul mati dalam hela nafasku.
Erat, tak bisa diurai.
Namun aku lupa, talinya terlalu usang.
Simpul yang kupikir mati, akhirnya putus.
Kamu lepas dan memilih simpul yang lain.
Yang mampu mengikat, rapat juga benar.
•••
dee| 8:34 pm
KAMU SEDANG MEMBACA
Parfait en Ruine
PuisiOur story is imperfect, yet beautiful and worth remembering.