Tap vote dulu ya sebelum lanjut scroll 🌜
•••
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil."
♡ Q. S. Al-Isra 24 ♡
•••"Kak, udah bangun kan?" Suara dari luar disertai ketokan pintu kamarnya membuat Prilly segera mempercepat untuk mengeringkan rambut basahnya.
"Iya Ma udah, bentar lagi turun." Teriaknya sambil menyahut sisir untuk merapikan rambutnya.
Prilly dengan penuh tak sabaran memakai beberapa rangkaian skin care pagi wajibnya sebelum keluar menemui Mama dan sang Adik. Yap, Prilly akhirnya memiliki waktu luang dan bisa pulang kerumah setelah hampir 2 bulan ditanah rantau belum sempat pulang. Lebih tepatnya, kemarin malam pukul 7 dirinyanya berhasil mendarat dengan selamat di bandara Halim.
Kakinya segera melangkah turun menuju dapur, dari belakang mampu dirinya saksikan sang Mama yang tengah berkutat didapur untuk menyiapkan sarapan pagi terlihat sangat menjiwai. Senyumnya merekah, merasakan bagaimana nyamannya berada rumah tempat dirinya pulang. Tempat dimana dirinya tak perlu berusaha selalu kuat, didepan keluarganya dirinya tetaplah anak sulung yang terkadang bersifat manja.
"Sini Ma, biar aku aja." Ucap Prilly meminta sang Mama agar Prilly bisa meneruskan menggoreng ayam pada penggorengan di depannya.
"Mama seneng deh, kalo kamu pulang gini jadi ada yang bantuin." Prilly tersenyum menampilkan deretan gigi rapinya. "Adek kamu, masih belum Mama bolehkan bantuin pegang alat masak lagi."
"Kenapa emang, Ma? Yola juga udah mau masuk SMA juga bukannya? Boleh kali sesekali suruh ceplok telur sendiri." Tanya Prilly sambil membalikkan ayam goreng yang nampak sudah kecoklatan terang.
Memang dirumah Prilly yang lumayan besar ini, sang Mama dan Papa nya hanya memiliki 2 pekerja dirumah ini. Satu orang PRT hanya bertugas membersihkan rumah, dan satu orang supir keluarga untuk mengantar jemput Mama maupun sang Adik. Setahu Prilly, sang Mama memang sengaja tak mencari juru masak ataupun PRT yang sekaligus bisa memasak. Karena beliau ingin, semua hal terkait dapur adalah menjadi daerah kekuasaannya.
"Adek kamu gak cerita ya, udah berhasil bikin panci Mama gosong Kak?" Mama Prilly dengan semangat mengumbar fakta yang belum Prilly ketahui. Hal tersebut membuat Prilly menatap tak percaya setengah menahan tawa.
"Kok bisa, Ma? Hahahaha parah, Yola gak ada cerita sama aku lho." Prilly tertawa, dengan tangannya yang masih memegang spatula penggorengan di tangan kanannya.
"Malu kali kak, dia." Jawab Mama Prilly sembari menuangkan tumis wortel buncis pada sebuah mangkok saji. "Ceritanya mau coba bikin selai blueberry sendiri kemaren kak, eh taunya lupa diaduk sampai gosong itu nasib panci Mama kak." Prilly tertawa puas kali ini. Sebab, sang Mama dengan ahli pula membawakan cerita lawak sang adik.
Prilly dengan masih setengah ingin tertawa mengangkat ayam goreng yang sudah matang dan memindahkannya ke piring. Dirinya segera membawa semua lauk untuk sarapan ke meja makan. Ditengah dirinya dan sang Mama menata meja makan, seseorang yang sejak tadi dibicarakan akhirnya muncul dengan wajah yang sangat terlihat baru bangun.
"Adek, jangan dicomot dulu ih ayam gorengnya. Nunggu Papa bentar." Peringat Prilly dengan sambil menepis tangan Yola yang hendak meraih sepotong paha ayam didepannya. "Dek, batu banget sih." Peringat lagi Prilly karena ternyata Yola masih mencoba mencuri curi kesempatan agar bisa mendapatkan sepotong paha di depan matanya.
"Jangan berantem, mending sekarang makan. Ayo ambil nasinya."
Prilly melotot tak setuju mendengar ucapan sang Mama. "Nungguin Papa dong dulu, Ma." Rajuknya mengatakan kepada sang Mama.

KAMU SEDANG MEMBACA
From Do'a To Do'i [COMPLETED]
Romans(Follow dulu sebelum membaca, adalah salah satu sikap dari pembaca yang cerdas 👌) Spiritual-Romance Berambisi dalam segala hal apapun, Prilly ingin selalu menjadi orang yang selalu berada di depan. Menjadi satu satunya, sosok panutan bagi banyak or...