Tap vote dulu sebelum lanjut scroll ❤
•••
"Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya."
(QS. Al-Insyiqaq :6)•••
Api semangat kini kembali membara merasuki jiwa gadis yang sebisa mungkin memberikan senyum terbaik kepada setiap orang yang dirinya jumpai. Kakinya melangkah dengan pasti menuju area gazebo parkiran fakultas yang berada di bagian antara lab anatomi dan lab diet. Tangan kanannya meletakan totebagnya pada meja yang ada, untuk mengambil ponsel menghubungi seseorang yang tengah memiliki janji padanya pagi hari ini. Hingga dering panggilan kedua, Prilly belum menerima jawaban. Hal ini membuatnya was was, apakah Ali lupa atau bagaimana. Matanya tertuju pada jam yang tertera di layar depan ponselnya yang menunjukkan 15 menit lagi dirinya ada kelas. Tak ingin mengambil resiko terlambat, Prilly segera mengabarkan pada Ali agar dirinya menemuinya di depan kelasnya. Prilly segera menyahut totebag di atas meja dan berlalu menuju kelas.
Sebenernya, isi dari totebag yang akan dirinya berikan pada Ali tak seberapa. Hanya karena isinya sebatas paket makanan untuk sarapan saja sebagai ucapan terimakasih karena Ali banyak berjasa membantunya dalam proses pengambilan gambar produk makanannya serta design feed akun instagram bisnisnya. Ali memberikan beberapa contoh referensi design menarik dan sempat mengajarkan sedikit teknik dasar dalam hal mendesign menggunakan aplikasi Adobe Ilustrator yang memang memiliki banyak fitur lebih luas dan bervariasi dibanding hanya canva-aplikasi yang selama ini dirinya gunakan. Kemudian juga berhubungan dengan open order yang dirinya buka, stocknya selalu sold out. Membuat Prilly berkali lipat bahagia akhir akhir ini dengan kerja kerasnya dan Tim.
Prilly tiba di kelas dan berhasil mendapat deretan bangku kedua karena memang yang datang hanya beberapa orang tak lebih dari angka 15. Ia meletakkan tasnya di bangku sampingnya, bangku untuk Windy yang hari ini mengatakan akan hadir mepet jam kelas. Dirinya dan Windy sering melakukan hal ini agar nyaman saat proses perkuliahan. Bukan apa apa, Prilly merasa diuntungkan pula sebab Windy tipe orang yang tidak akan menganggunya atau sekedar mengajaknya berbicara ketika dosen tengah memberikan penjelasan. Kalaupun Windy bosan, dirinya lebih memilih membuka dan menscroll instagram dibanding mengajaknya ngobrol ditengah kelas. Meskipun tak sepenuhnya bisa menangkap semua penjelasan dosen pula, bagi Prilly apa yang dilakukan Windy merupakan suatu hal yang dirinya suka.
"Kosong kan bangkunya?" Prilly yang tengah menunduk sibuk membaca berita Line Today, dibuat mendongak karena seseorang yang mengajaknya berbicara.
Melihat yang ada didepannya adalah sosok Abimanyu yang tengah memasang senyum ramah tamahnya, membuat Prilly meringis was was. "Sorry, ini nanti buat Windy Bim."
"Samping lo satunya?" Tanya Abimanyu lagi sambil menunjuk bangku sisi kirinya yang dirinya isi dengan totebagnya untuk Ali.
"Lo mending di samping Windy aja, tuh masih kosong juga." Tawar Prilly setengah sungkan jika harus menolak Abimanyu secara langsung.
"Tapi gue-"
Dering panggilan yang bersumber dari ponselnya membuat Prilly seketika teralihkan. Terlebih nama Ali yang terpampang dilayarnya membuat spontan senyum Prilly terbit.
"Ya." Sapannya setelah Prilly berhasil mendengar suara di ujung sana. "Waalaikumsallam." Sambungnya menimpali salam.
Tangannya sontak mengambil totebag dibangku samping kirinya dengan ponsel masih di telinga kanannya. "Iya gue mau keluar ini, tungguin bentar." Jawabnya kemudian berdehem sekilas sebelum mengakhiri panggilannya. Menganggap kehadiran Abimanyu sebelumnya bukanlah apa apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Do'a To Do'i [COMPLETED]
Romance(Follow dulu sebelum membaca, adalah salah satu sikap dari pembaca yang cerdas 👌) Spiritual-Romance Berambisi dalam segala hal apapun, Prilly ingin selalu menjadi orang yang selalu berada di depan. Menjadi satu satunya, sosok panutan bagi banyak or...