chapter 2

246 73 29
                                    

***

Di perjalanan menuju sekolah, pandangan Rachel tertuju pada sebuah toko ice cream yang baru di buka beberapa hari lalu.

Dan rencananya Rachel ingin membeli beberapa ice cream untuk permintaan maaf kepada Farrel.

karena asik melihat toko, Rachel tidak melihat ada motor yang menuju ke arah-nya.

Saat sudah hampir tertabrak oleh motor.

Farrel deangan cepat menarik ke dalam dekapannya, dan motor itupun pergi begitu saja.

Rachel hanya bisa membeku di dalam dekapan Farrel.

"Udah pergi, lo kenapa ngelamun? lo tahu kan kalo terjadi apa-apa sama lo, gue akan cemas hah?!!" Farrel melepas pelukanya dan menggandeng tangan Rachel sepanjang jalan.

Mukanya masih terlihat emosi dan sangat acuh.

Rachel menunduk karena sangat merasa bersalah.

Sesaat ia rasakan ada tangan mengusap rambutnya pelan.

Saat ia menengok ke atas ternyata Farrel sedang memandanginya.

Dan terlihat jelas kekhawatiran di balik matanya.

"Hah dasar ngerepotin aja kerjanya, dahlah mulai sekarang lo akan lebih gue awasi!" Farrel menggandeng tangan Rachel kembali, dan melanjutkan berjalan ke sekolah.

***

Sesampainya di sekolah, kami mencari kelas baru masing-masing

Aku mencari kelas XI IPS dan Farrel kelas XI IPA.

Kelasku dan Farrel berjarak tak terlalu jauh, hanya di pisahkan oleh dua kelas.

Setelah menaruh tas di kelas masing-masing.

Kita memutuskan berkeliling sekolah.

Saat berjalan di koridor Rachel memutuskan berbicara mengenai hal yang tadi pagi kepada Farrel.

Sambil berharap Farrel tak akan marah besar.

"Rel, tadi sebenernya gue lagi liatin toko ice cream yang baru buka itu lohh, nah terus rencana-nya sih mau beliin lo biar nggak marah lagi" kata Rachel lirih.

"Huum, ngapain beliin gue ice cream?, gue nggak terlalu suka ice cream!, ntar juga palingan lo yang makan ice cream-nya kan??, lagipula... lo kan, udah manis kayak ice cream vanilla buat gue, jadi nggak usah beliin gue ice cream lagi." lalu mempercepat langkahnya dan meninggalkan Rachel.

Rachel-pun mengejar Farrel melewati siswa lain yang sedang asik berbincang.

membahas segala macam topik pembicaraan.

Karena aku tak terlalu memperhatikan sekeliling.

Rachel tertabrak oleh seseorang yang sedang berlari dari arah belakang.

BRUKKK!!!

"Aduh!!!...lo punya mata nggak sih, gue lewat bukanya minggir!!" bentak Chelsea

Seketika semua mata tertuju pada Chelsea yang sedang membersihkan rok nya, dan padaku yang sedang duduk di lantai dengan lutut yang sedikit berdarah.

Rachel mencoba bangun dengan perlahan karena sedikit nyeri di kaki.

"Haduhh lo siapa sih? Berani banget nabrak gue! Nggak tau apa gue siapa hah?!" sembari menunjuk-nunjuk pada Rachel.

"Kan lo yang nabrak gue! Kenapa lo yang marah?!" lalu Rachel melihat Chelsea tertawa terbahak-bahak.

"Haduhh, anak baru rupanya? Hahaha, lo akan nyesel berurusan sama chelsea si ratu sekolah!" lalu berjalan meninggalkan ku.

Rachel berjalan di koridor sembari mencari letak UKS berada.

Saat sedang berjalan ada seseorang yang memegang bahuku

sontak aku menoleh dan mengkis tangan yang memegang bahuku.

"Si-siapa lo?" ucap Rachel terbata.

"Maaf, kenalin gue Arga, kaki lu terluka tuh, biar gue bantu ke UKS" katanya ramah.

"M-makasih" jawab Rachel sambil mengangguk pelan.






-bersambung-

Still With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang