Cemas

8.2K 976 135
                                    

Dering ponsel membangunkan salah satu dari dua anak manusia yang masih terbungkus oleh selimut. Di balik selimut tersebut tidak ada satu helai benang pun yang menutupi tubuh mereka.

"Eungggg berisik."

Beomgyu yang terbangun karena mendengar dering ponsel yang ada pada nakas berusaha meraih ponsel tersebut tanpa membuaka matanya dan HAP, dia berhasil meraih ponsel tersebut.

"Hallo? Ngapain sih nelepon pagi-pagi buta begini? Gabut ya? Gue matiin nih, ga ada kerjaan banget lo." Ucap Beomgyu tanpa melihat siapa penelepon di sebrang sana.

"Ini sudah jam 12 siang Beomgyu. Dan satu lagi, Eomma sangat kecewa dengan kelakuanmu." Tepat setelah si penelepon mengakhiri ucapannya bunyi telepon terputus pun terdengar.

Jantung Beomgyu berdegup kencang, bisa dirasakannya ada sesuatu yang mengganjal di bawah sana. Selain itu ada sebuah tangan yang melingkar di perut rampingnya.

Beomgyu berusaha mencerna apa yang sedang terjadi. Dan ketika bayangan semalam muncul, dunia Beomgyu seakan berputar.

Perlahan-lahan Beomgyu mulai terisak, punggungnya bergetar hebat namun orang di belakangnya tidak terusik sama sekali.

"Hikssss....Hikss....... Bangsat Bajingan Hiks....Eomma maafin Gyu. Hikssss..... Aw"

Beomgyu memekik ketika dia mencoba mengeluarkan benda yang mengganjal itu dari hole miliknya.

"Hikss....sakit hiks....Eomma....hiks.....sakit hiks.......sa hiks...kit...........hiks..." Tangis Beomgyu makin menggila ketika rasa sakitnya semakin menjadi.

Orang di samping Beomgyu akhirnya terbangun karena mendengar suara berisik yang bersumber dari Beomgyu.

Seketika matanya melebar ketika melihat punggung Beomgyu bergetar hebat dengan isakan yang semakin terdengar jelas.

Baru kali ini Taehyun bermain dengan orang dan bangun-bangun orang tersebut menangis.

Dengan perlahan Taehyun mencabut kejantanannya dari hole milik Beomgyu.
"Maaf." Taehyun merutuki mulutnya. Entahlah, padahal di benaknya sudah banyak kalimat yang ingin di ucapkannya namun entah kenapa hanya kata itu yang dia ucapkannya.

Bukannya berhenti menangis Beomgyu malah semakin terisak. Dia tak menyangka keputusannya tadi malam menjadi BOM bagi dirinya.

"Apa sesakit itu?" Taehyun yang baru pertama kali bermain dengan uke menjadi panik sendiri. Dia tak tahu bagaimana sakitnya, kan biasanya jalang yang dia tiduri malah keenakan.

Beomgyu mendudukan dirinya sambil sesekali meringis sakit. Taehyun yang melihat pergerakan Beomgyu langsung mendudukan dirinya juga. Beomgyu menatap Taehyun tajam dengan wajah yang masih dibanjiri buliran air. Dia kemudian menyerang Taehyun dengan pukulan-pukulan yang sangat kuat.

"ANJING hiks...BANGSAT BAJINGAN hiks...! GUE BENCI SAMA LO! LO UDAH BUAT HIDUP GUE HANCUR hiks..... EOMMA GUE KECEWA LIAT GUE. SENENG KAN LO?!!!! Hiks.....Eomma.....hiks.....Appa..... maafin Gyu hiks........"

Beomgyu memukul Taehyun dengan sekuat tenaganya. Namun Taehyun tetap diam. Tangis Beomgyu membuat hati Taehyun sakit.

Tapi, tunggu? Sejak kapan Taehyun sangat perduli sampai dia ikut merasakan sakit yang di alami Beomgyu?

"Hiks........ GUE BODOH BANGET hiks....... MAU-MAUNYA hiks..... NYERAHIN DIRI GUE KE ORANG hiks....... BRENGSEK KAYA LO!!! hiks.....hiks.....hiks... ANJING!" Beomgyu kini tidak memukul Taehyun lagi dia malah menjambak rambutnya sendiri.

"Hiks... LO BO hiks.... DOH MIN hiks.... BEOMGYU hiks.... LO UDAH BIK hiks....IN hiks.....ORANG YANG LO SAYANG KECEWA hiks....." Beomgyu semakin brutal menjambak rambutnya sendiri.

YOU ARE MY EVERYTHING✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang