Anara menatap lamat wajah Kejora dan juga Fika bergantian. Ia akui Putra nya memang beruntung memiliki dua gadis cantik itu.
Oh tidak, Gio akan menikah dengan satu perempuan.. Entah lah Anara tidak tahu pasal gadis yang akan menjadi pendamping hidup anak nya. yang pasti, Ia akan menerima apapun keputusan Gio nanti nya.
"Ana... " Panggil Suami nya sambil memegang tangan Anara.
"Hm" Dehem Anara sambil tersenyum hangat.
"Berhenti memilih.. Ayo makan" Ujar Vano seaakan tau apa yang di pikirkan Anara.
"Aku cuma keinget masa lalu...
"MA! masa lalu itu harus di lupakan bukan di inget kek mantan" celetuk Gio khas dengan cengiran meledek cowok itu. Anara mendesis.
"Dasar anak gila!"
"Anak gila ini anak Mama" Balas Gio dengan senyum kemenangan. Anara melotot kesal sungguh anak nya ini benar-benar mirip Bapak nya!
"Bukan! Kamu itu anak terong!" kata Anara blak-blakan.
"Ana... " Tegur Vano, Anara mendengus.
"Mentang-mentang anak satu-satu nya di belain mulu! Istri sendiri di tegor mulu! Mls Mama mah!" Omel Anara sambil memakan makanan nya kesal.
Gio memasang muka meledek ke arah Mama nya yang terlihat kesal. Vano yang sadar akan itu mulai mengecup kening istri nya sampai Fika dan Kejora terganga.
"Apasi udah tua juga! Kagak malu emang!" Kata Anara menutupi rona malu di pipi nya. Vano hanya tersenyum menangapi dan menatap putra nya yang terbengong."Heh bocah! Tutup mulut nya tar lalet masuk" suruh Vano sambil terbahak, Sesaat Anara terkisap ia merindukan suara mengejek serta lawakan itu, Anara tesenyum lantas menatap tiga remaja di hadapan nya.
"Kok.. Gio berasa beristri dua ya?" Goda Anara. Ia jadi ingat dulu kisah nya.. Kisah dimana ada ia, Zain dan.. Givano nya.
"Haha Mama bisa aja.. Gio kan suka nya sama Dia bukan sama Fika" kata Fika memaksakan senyuman nya. Kejora melirik tak enak, mendadak nafsu makan nya hilang.
"Tau diri juga lo" kata Gio antusias, Kejora menghentikan acara makan nya dan meneguk segelas air.
"Eh...Istri kecil abisin dong makanan nya.. Nanti anak kita kenapa-kenapa loh" Kejora menatap heran Gio yang seenak jidad mengatakan kata-kata abstrak yang sangat Kejora tak suka.
"Gio... Please.. " Cicit Kejora pelan, Gio dengan senyuman mengoda nya semakin meledek Kejora.
"Anak kita nendang ya istri kecil?"
Astagfirullah
"Diam.. " Bisik Kejora lagi, Fika mengeram marah. Menatap Kejora dengan api kecemburuan yang melanda...jika saja.. Jika saja ini bukan rumah Gio, Fika akan membuat Kejora hancur.. Sehancur nya.
"Ana... Kamu mencium bau kebakar gak?" Tanya Vano serius, Anara menghentikan suapan nya dan mengendus-ngendus.
"Engak.. Aku.. "
"Hati ku yang terbakar" Lanjut Vano tersenyum Gigi. Anara menatap tak percaya kemudian memukul lengan suami nya.
Plak
"Udah tua! Sadar diri!" Vano tertawa mendengar ucapan istri nya. Kembali melanjutkan makan nya dan sesekali terkekeh melihat wajah malu Anara.
"Cie Baper... " goda Vano lagi.
"Astaga! Fiks nanti malem tidur di luar" tegas Anara, mendadak senyum di wajah Vano surut.
"Mampus! Papa puasa nanti malem" timpal Gio memanasi.
"Jangan gitu dong! Nanti kamu gak bakal punya adik" ujar Vano memelas. Anara menatap suami nya..
Adik untuk Gio?
"Satu cukup"
"Kenapa Ma? Gio seneng kok punya adik hehe.. Harus perempuan ya Ma, harus imut, cantik, manis, kalo bisa secantik Istri kecil nya Gio" pinta Gio antusias. Anara hanya diam mendadak nafsu makan nya hilang.
"Ana... "
"Kamu cukup untuk Mama.. Tolong jangan lagi" setelah mengatakan itu Anara berlalu pergi.
Luka lama terbuka lagi....
******
Selesai acara makan sore tadi Gio berencana mengantar Kejora pulang namun terhalang oleh Fika yang sedari tadi muncul seperti kuman.
"Ck. Pulang sana lo!" Usir Gio risih. Fika seakan tuli, ia malah semakin mendekat ke arah Gio dan mengusir Kejora di tengah nya.
"Harus nya dia yang pergi Gio... " kata Fika angkuh, Gio menghel nafas kasar kemudian menarik tangan Kejora.
"Dia pacar gue dan lo kuman bagi gue.. Jadi mingat sono!" usir Gio lagi. Fika melepas gengaman nya kemudiam menatap Gio sendu, sadar atau tidak perkataaan Gio melukai hati nya.
"Yaudah aku pergi.. Makasi Gio" kata Fika lesu, kemudian berjalan pergi.
"Dari tadi kek!" gerutu Gio, Kejora menatap kasihan ke arah Fika.
"Lo apa-apan sih Gio? Gak seharus nya lo gitu sama Fika. Bagaimana pun dia cewek! Dia punya perasaan!" omel Kejora, Gio tersenyum lebar mendengar hal itu.
"Gue juga punya perasaan istri kecil.. Gue risih di deketin se-fanatik itu. Jadi bagaimana dengan perasaan gue?" tanya Gio. Kejora diam berusaha berpikir dengan jernih untuk menjelaskan secara sabar dan jelas kepada cowok di hadapan nya.
"Gue tau, tapikan lo bisa mikir dong gimana perasaan Fika. Setiap manusia itu berbeda Gio... Mungkin, itu salah satu cara dia biar bisa dapetin perhatian lo" jelas Kejora, Gio menganguk.
"Terus.. Perasaan gue ke lo gimana?"
TBC!
NIHH DOUBLE UP NYA...
SENENG? MAU CEPET UP LAGI?GAMPANG KOK.... VOTE DAN COMMENT CERITA AUTHOR...
ITU AJA....
OKEOKE SEE YOU!!!

Salam manis dari Author wkwk....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Berandal
Humor"Gue suka bibir Lo tapi gue lebih suka pemilik nya. So, do you want to be mine? " "Kurang ajar..." "Iya gue memang kurang ajar jadi ajarin gue cara nya mencintai istri kecil gue satu ini" "GUE GAK SUDI" "I LOVE YOU TO" Gio Antariksa Reegan, Brandal...