"Pa! Pa! PAPA!!!!" Teriak Gio memasuki ruang persalinan yang tengah di lakukan Ayah nya.
Oek... Oek.. Oek...
Buset dah!
Gio kembali menutup pintu ruangan tadi dan menatap lantai rumah sakit. "Gak liat gue gak liat!" gumam nya berkali-kali. Hingga beberapa menit kemudian Vano keluar dari ruangan sambil membuka masker nya, menatap heran putra semata wayag nya yang menunduk.
"Kamu kenapa wo?" Tanya Vano keheranan.
"Anu Pa... "
"Gak salah ruangan kan? Kamu asal dobrak ruang persalinan loh" tutur Vano dengan nada menyindir.
Gio mengaruk belakang leher nya kikuk, kemudian seakan teringat tentang istri kecil nya yang pingsan tadi.
"ISTRI KECIL GUE PA! TOLONGIN PA TOLONGIN!!!! CEPET PA AYOKKKK" kata Gio panik jangan lupakan tarik-menarik yang di lakukan bocah itu.
"Istri kecil?" Tanya Vano. Gio terkisap, kemudian berdehem menormalkan kepanikan nya.
"Kejora.. Pa, dia luka..." Vano yang paham situasi putra nya menganguk dan berjalan sesuai instruksi putra nya.
"Kamar nomer berapa?" Tanya Vano.
"UGD.. Apa perlu di operasi Pa?" tanya Gio balik, Vano terkejut kemudian mempercepat langkah kaki nya.
"Separah itu? Kalau begitu kita harus cepat bowo" ujar Vano kemudian mempercepat langkah nya sampai nya di UGD Vano sedikit heran melihat beberapa Dokter yang berbaris rapih di ruangan tersebut.
"Ada apa?"
"Dokter, putra anda melarang kami untuk memeriksa pasien" kata salah satu Dokter yang Gio tidak tahu nama nya.
"Ck, Gio... "
"Pa.. Kejora Pa... " sahut Gio panik.
"Sabar boss" itu suara Bambang yang entah sejak kapan sudah berdiri rapih bersama anak Rajawali lain nya.
Vano menghela nafas pelan kemudian maju mendekati Kejora yang tak sadarkan diri. "Hanya luka kecil.. Kalian bisa keluar"
"Keluar Woi.. " ucap Gio ke arah Anak Rajawali, serta Dokter-dokter yang sempat ia ajak gelut tadi.
"Kamu juga Gio" ulang Vano.
"Tapi Pa... "
"Bowo ayok keluar lo gausah lebay!" potong Zain sambil menarik ujung kerah baju putra nya. Gio mendegus walaupun tatapan nya masih mengarah ke Kejora.
"Kita gak salah masukin Kejora ke UGD bos? Kata bokap lo luka kecil.. " Ujar Adit binggung.
"Gue malah mau masukin dia ke ruang operasi sih" gumam Gio setengah khawatir.
"Ck. Ck. Luka begituan doang si Raka sampe telponin gue. Gue lagi meeting sarap!" kesu Zain sambil menyender di dinding rumah sakit, tangan nya mulai mengotak-atik ponsel nya sambil mengoceh tiada henti.
Gio diam. Masi menatap pintu UGD yang mulai terbuka dan muncul lah sosok Papa nya. "Huft.. Di sekolah kamu gak ada Uks bowo?"
"Bowo?" sahut Bambang bertanya-tanya.
"Diem lo ah!" ketus Gio, kemudian menatap Papa nya serius.
"Kejora gimana pa?"
"Luka kecil, sebentar lagi sadar. Kamu dan temen-temen kamu lebih baik balik ke sekolah" Gio menghela nafas pelan kemudian berdecak menatap kawan-kawan nya yang berbaris tak beraturan.
"Pulang sana lo pada! Ngapa pada ngikut si? Lo juga Rak? Gak mewek ketingalan pelajaran Bu nani?" ujar Gio, Raka mendongak kemudian melirik bambang.
"Gue udah larang.. Tapi dia maksa" tunjuk Raka ke arah Bambang dkk.
"Zain? Ikut juga? Astagfirullah" kata Vano geleng-geleng kepala.
"ANAK ELO NYURUH GUE BAWA AMBULAN SEGALA! TAU GINI GUE MEETING!" Omel Zain dengan emosi.
"Tahan bang tahan.. " sahut Reno jenaka.
"Sebenernya Kejora kenapa bisa luka Bowo?" Tanya Zain penasaran dan di anguki anak Rajawali lain nya. Gio bungkam, menatap Zain binggung.
"Fika.. Buat ulah lagi" kata Gio singkat sambil menatap Zain. Helaan nafas Zain membuat Vano mengangguk seakan tau apa yang terjadi.
"Atas nama Fika.. Papa minta maaf bowo.. " Kata Zain penuh sesal, Gio mengeleng.
"Its oke Pa.. "
******
Sedangkan di lain tempat Anara duduk diam berhadapan dengan mantan ibu mertua nya dulu.
"Anara, kedatangan Mama kesini.. Untuk membicarakan perihal hubungan Gio dan Fika" Ujar Ayunda terus terang.
"Maksud Mama apa ya?" bukan nya Anara tidak tahu apa yang di maksud Ayunda tetapi ia hanya ingin Gio menentukan sendiri dengan siapa ia menikah nanti, Anara tidak mau kejadian masa lalu itu kembali hadir.
"Anara.. Maksud kedatangan Mama kesini untuk menjodohkan Gio dan Fika" balas Ayunda lancar.
"Maaf?"
"Anara... "
"Ma.. Bukan nya Anara lancang.. Tapi Anara gak berhak melakukan itu untuk Gio.. Dia masih muda." kata Anara ramah dan sopan.
"Kamu juga dulu sama Zain.. "
"Mama tau hubungan kami seperti apa dulu? Anara harap Mama gak lupa.. Dulu siapa yang menolak Gio lahir di dunia ini" sindir Anara tepat sasaran, terlihat dari raut wajah Ayunda yang menegang.
"Mama ingin memperbaiki hubungan Anara.. Kalau kamu masih marah soal waktu itu.. "
"Anara maafin Mama... Tapi Maaf soal masa depan Gio, Anara gak bisa asal jodohin dia.. "
"Tapi Fika tertarik dengan Gio"
"Hanya Fika? Bagaimana dengan anak saya?! Gak ma! Anara gak bisa! Kecuali Gio sendiri yang meminta"
"Anara! Kamu jangan lupa siapa yang membersarkan kamu dulu!" bentak Ayunda. Anara terkisap ia kembali di rundung dilema.
"jadi Mama gak iklas?"
Tbc!
DOUBLE UP! HEHE SPESIAL V DAY..
KIM TAEHYUNG BHIRDAY!!!!!
KENAPA SI AUTHOR SUKA BANGET SAMA V BTS..ELAH WOII SAPA YANG GAK SUKA COGANNNN!!! HAHAHA!!! BUKAN ITU SI SEBENERNYA.. CUMA DIA ITU ORANG YANG BERHARGA BAGI AUTHOR..
MALAH CURHAT WKWK..
YA AUTHOR BERCANDA PAS KASIH TARGET 1K VOTE UP ITU BERCANDA SII..
YA OKE SILAHKAN BACA SEE YOU
KAMU SEDANG MEMBACA
The Berandal
Humor"Gue suka bibir Lo tapi gue lebih suka pemilik nya. So, do you want to be mine? " "Kurang ajar..." "Iya gue memang kurang ajar jadi ajarin gue cara nya mencintai istri kecil gue satu ini" "GUE GAK SUDI" "I LOVE YOU TO" Gio Antariksa Reegan, Brandal...