17. sia-sia?

14.6K 2.6K 562
                                    

Dari sejak itu, Kejora tidak pernah melihat Gio mendekat kepada nya seperti biasa nya. Cowok itu benar-benar membuktikan perkataan nya, entah kenapa sesuatu dalam diri Kejora benci akan hal itu.

"Eh Kejora.. Nyari Gio ya?!  BOSSSS BINI LO KANGEN KATA NYA!!" Ujar Reno mengelegar. Kejora melotot, menoleh ke kanan kiri kala kelas Gio yang ramai langsung fokus ke diri nya.

Ya tuhan...

"Bukan.. Reno.. Gue nyari R--aka ada?" Kedua alis Reno mengkerut, cowok itu menghentikan teriakan nya dan menatap Kejora serius.

"Lo.. Ada hubungan gelap sama tu manusia Kutub?" selidik Reno, Kejora mengeleng keras.

"Engak gue.. "

"Kejora, jangan maenin Gio. Lo tau akhir-akhir ini tu bocah banyak diem nya." curhat Reno sambil mengusap dagu nya layak nya berfikir.

"Gue gak maenin Ren.. Lo tau gue emang gak suka Gio! Please lah jangan paksa gue.. Gue capek selalu di bayang-bayangin anak Rajawali tentang Gio inilah Gio itulah" keluh Kejora setengah frustasi, ia tidak sadar jika sedari tadi Gio berada di belakang tubuh nya, menatap nya sendu.

"Bos... Eh bos.. Mau kemana hoyyy?!" seru Reno, mata Kejora membola. Ia segera berbalik dan melihat punggung lebar Gio yang menjauh di telan kerumunan siswa-siswi.

Astaga... Gio...

Kejora segera mengejar langkah Gio, berusaha mengapai punggung cowok itu walaupun susah payah sebab langkah kaki cowok itu terlalu cepat.

"Gio.. Gio.. Gio.. AKHHHHH" ringis Kejora kesakitan, cewek itu terselandung kaki seseorang sehingga membuat nya terjatuh di lantai.

"Awh... Sakith... " cicit Kejora saat rambut nya di jambak oleh Fika.

"Ck.. Sakit ya? Jangan harap Gio bakal nolongin lo!" ujar Fika garang, Kejora susah payah melepaskan tangan Fika di rambutnya.

"Lepas... Lepasin gue... " pinta Kejora memelas, mata nya berusaha mencari Gio yang entah sudah hilang dari pandangan nya.

"Lepasin lo? Ogah! Sebelum gue puas, gue gak akan lepasin lo cewek kampung! Girls bawa dia" suruh Fika kepada kedua teman nya.

"Ap-a?!  Lepasin!!! Tolong!!! Fika lepasinn!!! Fika lepasinnn!!!" ronta Kejora mengelegar, ia di seret secara paksa oleh kedua teman Fika.

"Sakit!!! Lepasin... RAINA.. RAINA TOLONG RAINA.. FIKA LEPASINN HIKS.. SAKITT.. " Raina melihat itu mematung, ia menatap Kejora kasihan kemudian beralih menatap Fika yang tersenyum angkuh.

Nyali Raina menciut, ia hanya mampu menatap sahabat nya yang di seret secara sadis.

Maaf.. Maaf jora...

Raina mengepalkan kedua tangan nya, binggung harus melakukan apa. Kejora sahabat nya sudah sangat baik kepada nya dan ia? Raina harus mencari Rafa..

Raina berlari ke arah lapangan basket, tempat biasa nya Rafa si ketua basket berada.

"RAFA!!!!" teriak Raina, Rafa yang hendak memasukan bola basket ke arah ring seketika terhenti. Menoleh ke arah Raina selaku sahabat Kejora. Cewek itu terlihat panik dengan nafas tersengal-sengal.

"Itu... Itu.. Rafa.. Hah.. Hah... " kata Raina ngos-ngosa. Rafa mengheryitkan kedua alis nya.

"Kenapa? Ngomong yang jelas!" ujar nya tegas, dalam hati Rafa merasakan ada yang salah pada Kejora.

"Ke... Kejora.... Hah... Fika buat ulah lagi...Kejora dia... Di seret"

Brugh

Bola basket itu Rafa lempar asal, ia segera berlari ke arah toilet sekolah––tempat biasa nya cewek brandalan itu melakukan pembully'an.

BRAK!

"KEJORA!!!"

Rafa tercengang. Apa ia terlambat? Di sana sudah ada Gio dengan tampang bringas nya, sedang mengendong Kejora yang pingsan. Dan Fika, cewek itu terduduk di lantai ketakutan.. Sebenarnya apa yang terjadi? Apa Rafa seterlambat itu?

"Mingir!" ucap Gio terlampau Dingin, Rafa reflek menyingkir dan menatap binggung ke arah Fika.

"Fika Azella Aldebaran... Perbuatan lo udah keterlaluan!" ujar Rafa setengah emosi, namun Fika seakan tuli.  Cewek itu menatap nanar lantai kamar mandi yang dingin.

Bayang-bayang suara Gio kembali membuat dirinya menangis. Bibir Fika bergetar serta sesungukan yang ia tahan mulai keluar, ucapan Gio tadi begitu mematahkan hati nya.

Flasback.

Sesampai nya di toilet sekolah Fika langsung mendorong tubuh Kejora hingga cewek itu terjatuh pingsan karena kepala nya menghantam wastafel toilet.

Melihat itu Fika segera mendekat ke arah Kejora dan menguncang tubuh cewek itu.
"Bangun... Kej... Kejora... Kejora.. " ujar Fika bergetar.

"FIKAAA!!!!" teriak Gio emosi, Fika tergelojak kaget dan menoleh ke sumber suara. Disana sudah ada Gio dengan kilatan emosi dan jangan lupakan tangan cowok itu yang terkepal di sisi tubuh nya.

"Gio... Gio.. Akh.... Saakit!!!" jerit Fika kesakitan saat Gio mencengkram lengan nya kuat. Kalian bayangkan saja, tenaga cowok itu lebih kuat dari cewek, apalagi saat cowok itu sedang emosi.

"LO UDAH KETERLALUAN!"

BRUKH

Gio menghempas kasar tubuh Fika ke lantai, menatap tajam kedua teman Fika yang menunduk ketakutan. Gio mendekat ke arah Fika dan berbisik pelan.

"Apapun perjuangan lo buat dapetin gue itu sia-sia.. Secuil pun gue gak suka sama cewek stres kayak lo.. Malahan gue benci! Denger gue benci!!! "

Sia-sia....

Jadi sia-sia?

Fika bungkam, mengigit bibir nya sekuat tenaga bahkan saat suara pintu terbuka dan mucul Rafa yang meneriaki nama Kejora pun Fika bungkam.

Lo salah Gio... Gue bakal dapetin lo!!! Itu pasti! Gak peduli walau gue harus bunuh Kejora..

Fika tersenyum miring, mulai mendongak dan menatap manik mata Rafa. Yah, ia ingat prinsip jika mati sekali.. Dan bagi dirinya mencintai juga harus sekali, tak apa jika ia berjuang demi itu. Dari pada ia harus mengalah dan mengalah.

"Gue belum puas Raf... Lia gimana gue hancurin temen lo!"

"Lo gausah tolol"

"TOLOL DEMI CINTA? YA!! GUE GAK PEDULI SEBANYAK APAPUN ORANG NGOMONGIN GUE TOLOL, BEGO, STRES ATAU APAPUN. YANG PASTI GUE GAK SEPENGECUT LO YANG MENCINTAI DALAM DIAM ATAU LEBIH MEMILIH DIAM SAAT ORANG YANG LO CINTAI DI AMBIL ORANG! "

"Gue.. Gak peduli Raf. Selagi gue bisa kenapa engak?! Gue gak akan sepengecut itu ngebiarin kisah gue di rebut orang lain! Gue rela.. Gue rela asal dia jadi milik gue.. Hiks... Gue rela.. " isak Fika. Rafa bungkam yang di katakan Fika memang ada benar nya.

Mereka mungkin akan mengangap perjuangan fika itu dalam bentuk perebut kebahagian orang lain.. Tapi apa mereka pernah berfikir? Jika dari kebahagiaan itu ada seseorang yang tersakiti..

Takdir... Kali ini, tolong biarkan aku egois..









TBC!

CAST MUNGKIN AKAN DI GANTI DENGAN CAST VER INDONESIA..

SETUJU GAK KALAU GIO ITU ARI IRHAM DAN RAFA ITU IQBAL RAMADHAN?

UNTUK CAST KEJORA DAN FIKA BISA REQUEST YA...

AUTHOR TUNGGU:)

SEE YOU!!!

The BerandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang