Kejora berdiri mematung di depan pintu kantin, mata nya jelas tak salah lihat. Di sana ada Gio sedang berjualan ralat memjualkan barang dagangan nya di ikuti beberapa anak Rajawali di belakang nya.
"SAYANG DAGANGAN NYA HABIS" teriak cowok itu riang, seutas senyum tertarik di sudut bibir Kejora. Ia terharu dan sedikit kesal saat tahu semua daganganya laku karena kebanyakan cewek-cewek yang membeli nya.
Gio berjalan mendekat ke arah nya dengan wadah kue yang kosong mengantung di leher nya. Atensi Kejora terarah ke dahi Gio yang berkeringat, Kejora berdecak kemudian menghapus keringat cowok itu dengan tangan nya.
"Siapa yang nyuruh hm"
"Ini itu tugas seorang suami kecil loh" balas Gio sambil terkekeh, Kejora mengeleng-geleng kan kepala nya. Pandangan nya mulai mengedar ia terkejut melihat seisi kantin terfokus pada dirinya begitu juga dengan ibu kantin.

(itu ibu kantin)
Kejora segera menarik tangan nya kemudian melepas wadah kue yang mengantung di leher Gio, sedikit kesusahan karena ia pendek. Gio tersenyum miring kemudian menunduk membiarkan Kejora melepaskan wadah kue yang sengaja ia gantung di leher.
"Gio semua orang liatin kita" bisik Kejora kemudian berlalu pergi ke hadapan bu Nasywa untuk menaruh wadah tersebut.
"Bu.. Itu, Maaf Gio tadi.. "
"Gapapa atuh neng Kejora.. Gio teh bantu banget.. Dangangan kamu langsung habis gara-gara dia.. Ini duit nya" potong Bu Nasywa sambil menyodorkan uang.

Kejora tersenyum cangung kemudian menerima uang itu tak lupa ia mengucapkan terimakasih sebelum pergi menuju meja dimana Gio berada."Gio.. " Panggil Kejora, Gio yang sedari tadi tengah berbincang-bincang dengan beberapa pedangang baru nya langsung menoleh.
"Iya Pacar" sahut nya manis, Kejora semakin salah tingkah. Apalagi beberapa siswi di depan cewek itu terang-terangan tak menyukai nya saat Gio berjalan mendekati nya.
"Kamu jangan cemburu ya.. Mereka pelangan baru-baru aku." Lontar Gio dengan senyum mengoda seperti biasa nya.
Kejora terkisap, kemudian mengeleng meyakini jika ia tak cemburu. Gio sudah yang terkenal sudah biasa di kerumuni anak-anak sekolah atau pun mantan gebetan cowok itu.
"Enggak kok, aku mau ngucapin makasih karena... "
"Itukan udah tugas aku sayang" sela Gio cepat, Kejora mendegus karena ucapan nya selalu di sela.
"Ucapin makasih juga buat anak Rajawali"
"Gausah mereka kan babu"
"GAK TERIMA GUE BOS!" timpal Bambang keras, Gio seakan abai ia lebih memilih membawa Kejora pergi dari kerumunan manusia yang kelaparan akan ke-uwu an.haha!
"Kita mau kemana?" tanya Kejora sambil berjalan.
"KUA" jawab Gio asal, Kejora berdecak kemudian pasrah.. Ia sedikit melotot saat tau tujuan Gio membawa nya ke arah toilet cewek.
"GIO!" sentak Kejora, Gio mengheryitkan kedua alis nya binggung melihat ekspresi berlebihan kejora.
"Kenapa?"
"Kamu yang kenapa? Ngapain kesini?!" kening Gio semakin berkerut hingga 5 detik kemudian ia paham dan terbahak keras. Tangan Gio terangkat untuk mejitak dahi Kejora sambil bergumam sesuatu.
"Sebenernya yang mesum itu bukan aku, tapi kamu haha!"
"Apaansih" keluh Kejora sambil menyenbunyikan rona merah di pipi nya. Gio semakin keras terbahak, di sela tawa nya ia merogoh kantung celana nya dan mengeluarkan jepit rambut berwarna putih dan menyodorkan nya di mata Kejora.
"Cantik gak?"
"Punya siapa itu? Cewek-cewek tadi?" tebak Kejora curiga.
"Bukan lah! Dikira ga modal apa?" decak Gio kemudian mengarahan jepit itu ke rambut Kejora.
"Cantik.. " puji nya sambil tersenyum, Kejora menunduk malu.
"Ini punya Mama... Dulu seseorang yang berharga di hidup Mama yang kasih jepit itu.. Terus aku iseng nyolong"
"HEH! JEPIT NYA HARAM GIO!!!"
"HAHAHA!!" Tawa Gio mengema.
DOUBLE UP YUHUU....
Author merasa gak enak mangkanya double...Semoga suka part nya...
Jangan lupa comment yang banyak biar Author bacain wkwk...
Makasi ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Berandal
Humor"Gue suka bibir Lo tapi gue lebih suka pemilik nya. So, do you want to be mine? " "Kurang ajar..." "Iya gue memang kurang ajar jadi ajarin gue cara nya mencintai istri kecil gue satu ini" "GUE GAK SUDI" "I LOVE YOU TO" Gio Antariksa Reegan, Brandal...