Author POV
"Due date Hwanghu-mama melahirkan kurang dari dua minggu lagi. Semua bisa berubah, entah itu lebih cepat atau lebih lambat. Jika melihat kondisi Hwanghu-mama, persalinan normal sangat disarankan. Semuanya baik dan sehat."
Jeong Tae Eul menoleh pada Lee Gon yang ada disebelahnya. Menatapnya dengan senyuman yang tak lepas dari bibirnya. Namun kemudian Jeong Tae Eul menyadari ekspresi itu. Ekspresi khawatir diwajah Lee Gon.
Jeong Tae Eul mengelus punggung tangan Lee Gon. "Wae?"
Lee Gon menggeleng dan tersenyum tipis pada Jeong Tae Eul.
"Mohon maaf, Pyeha karena kelancanganku. Apakah persalinan Hwanghu-mama akan dilakukan di istana, sesuai dengan adat istiadat kerajaan?"
Lee Gon berdeham. "Ye. Untuk itu tolong persiapkan semuanya sebaik mungkin. Aku ingin semuanya bersiap dari sekarang."
Dokter Kang membungkuk dan segera keluar dari kamar mereka. Kepala wanita istana masuk tak lama kemudian.
"Pyeha, kau memanggilku?"
"Tolong siapkan semua keperluan para dokter yang akan berjaga di istana mulai hari ini."
"Apakah hari persalinan Hwanghu-mama akan segera datang?"
Lee Gon mengangguk dan kini matanya menatap Jeong Tae Eul. "Ya. Kurang dari dua minggu lagi."
Kepala wanita istana tersenyum. Wajahnya menampakan kebahagiaan. "Aku akan segera menyiapkan semuanya, Pyeha."
Kepala wanita istana pergi dari sana, meninggalkan mereka berdua dengan pikirannya masing-masing.
Jeong Tae Eul menepuk tempat disisinya, menyuruh Lee Gon untuk duduk disana.
"Duduklah."
Lee Gon duduk disamping Jeong Tae Eul. Tangannya langsung digenggam oleh Jeong Tae Eul.
"Wae? Apa ada sesuatu yang mengusik pikiranmu? Kau menjadi terlihat murung setelah dokter Kang memeriksaku."
Lee Gon membawa Jeong Tae Eul kepelukannya dan mengecup rambutnya. Menghirup aroma bunga melati yang menenangkannya.
"Aku hanya khawatir. Aku sudah membaca semua buku mengenai kehamilan. Dan ini adalah fase yang paling aku khawatirkan dari semua bab yang aku baca."
Jeong Tae Eul melepaskan pelukan mereka dan beralih menatap Lee Gon. Tangannya terulur untuk menyentuh pipi Lee Gon.
"Aku sudah pernah bilang 'kan. Jangan menghawatirkan hal yang belum terjadi. Anggap saja kita hidup hanya untuk hari ini. Kita sudah sangat jauh melangkah, bahkan melintasi semesta."
Jeong Tae Eul menjeda ucapannya. Tangannya menyusuri setiap lekuk wajah Lee Gon. "Tidak ada kebetulan dalam takdir. Dan aku percaya takdirku adalah kau, Lee Gon."
Jeong Tae Eul menatap Lee Gon dengan tatapan jailnya. Tangannya ia silangkan didepan dada. "Lagi pula... apakah kau lupa? Aku ini adalah mantan detektif kepolisian korea. Sabuk hitam taekwondo. Tentu saja aku bisa melewati ini."
Lee Gon tersenyum. Matanya tak lepas memandang mata Jeong Tae Eul, penuh cinta. Namun tetap saja, pikirannya terus dibayangi oleh rasa khawatir tentang persalinan Jeong Tae Eul yang tak lama lagi. Lee Gon awalnya sangat menantikan momen ini, tapi begitu ia telah dihadapkan pada situasi yang tak lama lagi akan benar-benar terjadi, sisi hatinya malah merasa takut akan kemungkinan yang mungkin terjadi.
Cup~
Jeong Tae Eul mengecup Lee Gon cepat, membuat Lee Gon yang tengah melamun terkejut karnanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The King: Eternal Monarch - The Part From Our Story
RomanceSemasa hidup, walau bermacam pintu terbuka dihadapan kami. Walau waktu yang kami jalani bersama terkadang menjadi menyedihkan, Kuharap bisa mencintai tanpa lelah. Dengan itu kami... Memutuskan untuk mencintai takdir yang memilih kami Hanya hari ini...