The King: Eternal Monarch - 20

2.5K 190 145
                                    

Author POV


Seorang bocah laki-laki berdiri didepan pagar istana. Menatap lurus kedepan dengan tangan yang menggengam yoyo. Bajunya terlihat lusuh dengan rambut yang hampir menutupi matanya. Dia beralih untuk menatap yoyo ditangannya.

"Aku terlalu bermurah hati pada mereka. Haruskah aku akhiri sampai disini saja?"

Srrrrrrtttt

Bocah laki-laki itu menjatuhkan yoyonya, membiarkan benda itu berputar dari benang merah yang terhubung dengan jarinya.

Bocah laki-laki itu menjatuhkan yoyonya, membiarkan benda itu berputar dari benang merah yang terhubung dengan jarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



The King: Eternal Monarch - 20



Lee Gon sedang dalam perjalanan menuju Busan dengan jet kerajaan. Sekretaris Kim dan menteri luar negeri tetap berada disana untuk mengurus semua keperluan yang Lee Gon tinggalkan. Keadaan sempat kacau untuk beberapa saat ketika perhatian semua orang yang ada di aula itu tertuju pada Lee Gon yang berjalan dengan tergesa keluar dari ruangan. Namun dengan sigap sekretaris Kim dan juga menteri segera mengendalikan semuanya. Presiden Amerika, Mr. Stawn bahkan berbaik hati untuk membantu menjelaskan pada orang-orang yang ada disana mengenai apa yang sebenarnya terjadi.

Lee Gon menatap keluar jendela. Mencoba tetap tenang walau itu tak mudah. Masih sekitar satu jam lagi untuk mereka bisa tiba di Busan. Lee Gon meraih ponselnya, kemudian mendial nomor kepala wanita istana Noh. Sambungan terdengar. Namun tak seperti biasanya, kali ini nada panggilan itu terdengar lebih lama dan panjang. Hingga detik ke dua puluh akhirnya suara kepala wanita istana terdengar.

'Pyeha..'

"Bagaimana keadaannya?"

'Hwanghu-mama masih dalam tahap awal kontraksi. Masih sekitar 8 sampai 12 jam lagi hingga proses persalinan dimulai.'

Lee Gon menghembuskan nafasnya. Ia tahu semua tahapan persalinan dari semua buku yang ia baca, tapi begitu membayangkan Jeong Tae Eul harus melalui itu Lee Gon benar-benar tak tega.

"Bisakah aku berbicara dengannya sebentar?"

'Ye, Pyeha.'

Lee Gon menunggu dengan cemas. Pendengarannya menjadi tajam untuk mendengar suara yang terdengar dari sambungan telepon.

'P-pyeha...'

Jantung Lee Gon berdegup lebih kencang. Rasa cemas itu terus menggunung ketika mendengar suara Jeong Tae Eul yang terdengar berbeda dari biasanya.

The King: Eternal Monarch - The Part From Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang