Semasa hidup, walau bermacam pintu terbuka dihadapan kami.
Walau waktu yang kami jalani bersama terkadang menjadi menyedihkan,
Kuharap bisa mencintai tanpa lelah.
Dengan itu kami...
Memutuskan untuk mencintai takdir yang memilih kami
Hanya hari ini...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pyeha. Ini adalah berkas yang kau minta. Luna telah berganti nama menjadi Koo Seo Kyung. Dia telah diangkat anak oleh ibu dari anggota dewan Koo Seo Ryung. Dia sekarang adalah seorang detektif."
Lee Gon membaca berkas yang berisi profil dan riwayat hidup dari Luna yang kini telah berubah nama menjadi Koo Seo Kyung. Sebelumnya Koo Seo Kyung terdaftar sebagai anak yang diasuh oleh panti asuhan, sejak dia bayi. Orang tuanya tewas dalam kecelakaan beruntun. Tapi kemudian saat Koo Seo Kyung berusia delapan tahun, panti asuhan tempatnya tinggal mengalami kebangkrutan karena penggelapan dana dan kelalayan dalam pencatatan penghuni panti yang berujung pada perjualan anak. Akibat kejadian itu, beberapa anak yang beruntung dipindahkan ke panti asuhan lain. Namun Koo Seo Kyung lebih memilih kabur dan hidup dijalanan, hingga akhirnya dia bertemu dengan ibu dari Koo Seo Ryung. Dan secara resmi dia diangkat anak ketika berusia sepuluh tahun.
"Koo Seo Kyung hanya sebatang kara disini. Karena setelah aku selidiki, orang tua kandung Koo Seo Kyung sama-sama anak tunggal. Untuk kerabat yang lain tercatat nihil. Tidak ditemukan catatan silsilah keluarga diberkas yang tercatat dipanti asuhan. Salah satu alasan panti asuhan itu ditutup karena kelalayan dalam pemberkasan anak-anak penghuni panti."
Lee Gon mengangguk tampak puas dengan informasi yang diberikan Jo Yeong.
"Aku akan pergi ke Republik Korea dan membicaran ini dengan Jeong Tae Eul. Hubungi Koo Seo Kyung. Undang dia ke vila pribadiku, 3 hari lagi. Aku akan segera kembali."
"Ye, Pyeha."
The King: Eternal Monarch - 5
Jeong Tae Eul POV
Republic of Korea
Sudah hampir satu minggu aku hanya berdiam diri dirumah. Dokter menyuruhku untuk istirahat karena lukaku belum benar-benar pulih. Setiap hari aku menghabiskan waktuku dengan bermain games atau membaca buku. Sepertinya hobi Lee Gon yang suka membaca, sedikit menular padaku.
Saat itu setelah pembicaraanku dan Lee Gon ditaman rumah sakit, keesokan harinya aku diperbolehkan pulang. Ayahku bertemu dengan Lee Gon saat dia mengantarku pulang kerumah. Aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan, karena kedua pria itu kompak dengan menyuruhku tidur dikamar.
tok...tok...tok
Aku mengalihkan pandanganku dari buku yang aku baca. Melihat kearah pintu dimana suara ketukan itu berasal.
"Sudah lama sekali rasanya aku tidak mendengar suara ketukan pintu saat seseorang akan masuk kekamarku."
Itu benar. Ayah, Jo Eun Seob dan Na Ri tidak pernah mengetuk pintu saat akan masuk kekamarku. Mereka selalu langsung masuk begitu saja tanpa perduli apa yang sedang dilakukan oleh pemilik kamar. Dan mendengar suara ketukan pintu yang berasal dari pintu kamarku membuat aku merasa aneh.
