Extra Part - Word

2.1K 195 96
                                    

Lee Gon berjalan menyusuri lorong istana. Dibelakangnya Jo Yeong, sekretaris Kim serta beberapa pengawal tampak mengikutinya. Mereka berhenti begitu melewati selasar yang melewati taman.

Lee Gon tersenyum ketika melihat Jeong Tae Eul dan Lee Eun Ho tengah duduk diayunan. Sinar mentari sore yang menyinari mereka, benar-benar membuat mereka seperti lukisan indah dimata Lee Gon.

Lee Gon berjalan mendekat, setelah memberi isyarat agar pengiringnya tidak perlu mengikutinya. Beberapa pelayan yang menemani Jeong Tae Eul menunduk memberi hormat begitu melihatnya.

"Eun Ho-ya... coba katakan, eomma. Eomma. Eo. Mma. Eomma."

Lee Eun Ho tertawa melihat gerak bibir Jeong Tae Eul.

"Apa yang sedang kalian lakukan?"

Lee Eun Ho langsung berjingat begitu mendengar suara ayahnya. Kepalanya menoleh kesana dan kesini mencari sosok ayahnya. Suara teriakannya terdengar ketika melihat Lee Gon. Tangannya terulur meminta untuk dipangku.

Lee Gon membawa Eun Ho kepangkuannya. Mencium pipinya, kanan dan kiri. "Aigoo... uri adeul. Apakah hari ini sudah menjadi anak baik?"

Eun Ho menjerit khas bayi. Dia seperti menyauti ucapan Lee Gon. Membuat Lee Gon tertawa.

Lee Gon menoleh dan mengecup pelipis Jeong Tae Eul. "Apa saja yang kalian lakukan hari ini?"

"Hari ini Eun Ho membuatku hampir terkena serangan jantung. Kami sedang bermain dikamarnya. Aku hanya pergi beberapa langkah darinya untuk menutup jendela, tapi ternyata dia mencoba berdiri dengan berpegangan pada meja lampu. Saat dia akan jatuh, tangannya menarik kabel yang menjuntai, alhasil lampunya tertarik dan hampir menimpanya."

"Eun Ho-ya kau tidak apa-apa? Apakah ada yang sakit?"

Lee Gon meneliti tubuh Lee Eun Ho. Raut khawatir jelas diwajahnya.

Lee Gon menatap Eun Ho di pangkuannya. "Jangan diulangi lagi, mengerti? Itu sangat berbahaya. Kau juga membuat eomma khawatir!"

Eun Ho tertawa. Tanganya bergerak-gerak mencoba menggapai wajah ayahnya.

"Oho! Kenapa kau tertawa saat ayah memberi nasehat? Kau akan ayah hukum!"

Lee Gon mendekatkan wajahnya pada perut Lee Eun Ho dan mulai menggelitikinya. Mendapatkan serangan dari Ayahnya, Eun Ho tertawa dan menjerit-jerit. Tangannya menjambak rambut Lee Gon. Jeong Tae Eul hanya bisa tersenyum melihat ulah ayah dan anak itu.

Melihat interaksi antara Raja dan Putra Mahkota, semua orang yang ada di sana diam-diam tersenyum melihatnya. Mereka selalu berdoa agar keluarga itu selalu dilimpahi kebahagiaan dan dijauhkan dari segala kemalangan.


--------------------------Word--------------------------

Hari ini Lee Gon harus berangkat menuju Kanada untuk menghadiri kongres pembahasan kerjasama ekonomi dan industri yang akan dilaksanakan selama dua hari.

Jeong Tae Eul dengan cekatan membantu Lee Gon untuk bersiap. Meskipun telah ada orang yang bertugas untuk membantu Lee Gon berpakaian, Jeong Tae Eul selalu mengambil alih tugas itu dan melakukannya sendiri. Seperti sekarang ini, Lee Gon bahkan menyuruh semua orang untuk keluar.

"Selesai." Jeong Tae Eul menepuk bahu Lee Gon dua kali.

Lee Gon menarik pinggang Jeong Tae Eul agar lebih dekat dengannya dan menciumnya dengan lembut. Melumatnya dengan perlahan dan penuh kasih sayang.

Jeong Tae Eul menjauhkan wajahnya dan menatap Lee Gon. "Kemarin aku baru mengetahui suatu fakta bahwa diruangan ini terdapat cctv."

Lee Gon mengecup bibir Jeong Tae Eul. "Tentu saja. Keamanan adalah yang utama."

The King: Eternal Monarch - The Part From Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang