Misi Mengubah Takdir

14 2 0
                                    

■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■

Pagi pun tiba ya ini hari ulang tahunku sekaligus hari rilisnya lagu baru Moon Lilac. Aku yang sedang berada diatas kasur menatap kearah jendela

Hari ini Veronika yang dulu akan berubah

Aku berjalan menuju jendela lalu membukanya, aku merasakan kehangatan sinar matahari dan hembusan angin pagi yang benyegarkan, kutarik nafas dalam - dalam, tiba - tiba ada seseorang yang mengetuk pintu, "permisi nona" seorang wanita berambut pirang masuk kedalam kamarku

"selamat pahi Sara" aku mengucapkannya sambil tersenyum

"selamat pagi nona dan selamat ulang tahun yang ke - 15, tumben sekali nona sudah bangun dan beranjak dari kasur" ujar Sara yang keheranan

"oh aku hanya ingin menghirup udara pagi yang segar" jawabku

"lagi pula mulai hari ini aku boleh pergi keluarkan" tambahku

"benar juga ya nona memang sudah mulai tumbuh dewasa akan tetapi nona saat nona pergi keluar nona harus ditemani pengawal" ujar Sara sambil menuangkan teh lalu memberikannya padaku, aku meminum tehnya, feelnya dapet banget coy ini sih bener - bener feel idamanku dari dulu, karna aku tinggal dikota jadi jarang dapet feel kaya begini,

"nona harap segera bersiap sarapannya sudah siap, anda ditunggu diruang makan" ujar Sara

"baik" jawabku.

Aku mandi lalu memakai gaun berwarna hitam dan menguncir rambutku dengan pita hitam jujur sebenarnya Veronika menyukai warna kuning, tapi karna aku berperan sebagai Veronika, warna favorit Veronika berubah menjadi hitam dan putih, warna monokrom lebih menarik dan keren menurutku. Aku turun menuju ruang makan, jujur walau pun aku ini penulis dari novel ini aku tetap saja merasa takjub secara apartemenku didunia nyata kecil, sempit, setiap hari makan ramen instan atau kalau habis gajian aku makan omelet dan jika ada bahan lebih aku buat makanan manis seperti kue dan semacamnya itu pun duduk lesehan dilantai sambil nonton anime movie.

Aku duduk disamping ayah dan didepan kakakku "selamat pagi ayah, kakak" sapaku sambil menunjukan senyum yang manis

"selamat pagi juga Veronika dan selamat ulang tahun" jawab kakakku

"Veronika, maafkan ayah soal kemarin ayah sadar kalau sekarang kau sudah tumbuh besar, jadi tak sepantasnya ayah memperlakukan kalian seperti anak kecil lagi" ujar ayahku

"sudahlah ayah tak perlu dipikirkan, aku tahu ayah hanya khawatir aku memaafkan ayah" jawabku sontak pria berumur 36 tahun itu terkejut

"terima kasih dan selamat ulang tahun putriku". Kami memakan berbagai hidangan mulai dari lobster, kalkun panggang, beberapa buah - buahan, dan pie untuk penutupnya.

Astaga kalau melihat ini semua rasanya mau nangis nyesek banget coy, rasanya ngenes banget hidupku, jiwa miskin ini meronta

Kami sudah selesai makan, aku meneguk secangkir teh mawar, kalau tidak salah teh mawar adalah teh kesukaan ibuku, dan karna dia suka mawar dia menamaiku Roza. "Veronika setelah ini kau ingin kemana?" Tanya ayahku

"hmm kalau tidak salah ada pertandingan adu pedang aku ingin menyaksikannya" jawabku mereka terkejut, jelas saja selama ini mereka mengetahui bahwa sifat Veronika yang sangat lemah lembut dan tak tahan dengan sesuatu yang tajam. Istilah ilmiahnya sih aichmophobia, tapi Veronikanya kan aku, sedangkan aku tak mengidap aichmophobia, aku hanya yah mungkin sedikit aneh aku mengidap philophobia walau begitu semua novel yang kutulis bergenre romansa.

"Baiklah kalau begitu nanti kau akan ditemani oleh kakakmu dan pengawal pribadimu namanya Ashley Jordan Smith dari keluarga Smith, Ashley kemari!" Panggil ayah, seorang lelaki yang berumur sekitar 17 tahun mendekati meja makan dengan surai ungunya yang berkilau,

Second Chance [END/Lanjut Ke Second Book]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang