Selamat Tinggal

8 2 0
                                    

■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■

  Sudah 1 tahun aku disini aku sudah tinggal dikota ini. Aku tahu kalau Alois akan meninggalkan kota ini pada tanggal 14 Februari besok. Rasanya sedih kehilangan teman berharga. Kini umurku sudah 16 tahun, dan sampai sekarang Alois tak mengetahui jati diriku yang sebenarnya. Terserahlah aku yang menulis novel ini jadi aku tahu bagaimana jadinya nanti. "Oy Veronika! Ikut aku sebentar" Alois memanggilku, aneh tak biasanya ia begitu.

  Aku mengikutinya kebelakang rumah,

Perasaanku ga enak

"Veronika, kita sudah berteman selama setahun ini kan?" Dari ekspresinya dia akan mengungkapkan sesuatu. Dia menundukan kepalanya "a - ada yang ingin aku katakan padamu, bahwa sebenarnya aku menyukaimu!" Aku terkejut jika aku menerima perasaannya nyawaku dalam bahaya, tapi kalau aku tak menerimanya masa depanku bagaimana? Tapi tak ada pilihan lain aku hanya harus mengikuti kata hatiku.

{Isyarat}
Maaf tapi aku tak bisa, aku menolak

"Kenapa?" Aku menatap mata biru Alois, aku tahu dia bersungguh - sungguh dan berharap aku memiliki alasan bagus

{Isyarat}
Aku tak bisa menjelaskannya lagi pula besok hari valentine

Wajahnya dipenuhi tanda tanya jelas saja zaman sekarang mana ada orang yang tahu apa itu valentine. 14 Februari diperingati sebagai hari valentine surga bagi para pasangan terutama laki - laki hari penuh coklat yang manis mungkin aku akan buat satu. Aku akan membuatkan kue coklat lava untuk Ashley dan Alois tentu saja aku juga bikin yang besar untukku sendiri hehe curang dikit boleh kan? Aku membuatnya ditempat Bibi Brounche pemilik toko roti yang pernah kemalingan.

Keesokan harinya aku mendengar suara ribut didepan rumah aku mendengar Ashley yang bertengkar dengan beberapa orang pasti para prajurit utusan kerajaan datang huh aku benci keributan, kerajaan dan aturan ketatnya tapi aku juga ga peduli. "Ada apa diluar sana?" Tanya Alois, kami pergi keluar untuk melihat apa yang terjadi. "Hei Ashley apa yang terjadi?" Pertanyaan Alois itu membuat para prajurit tadi mengalihkan pandangannya "putra tunggal yang mulia Raja Marley, tuan muda Alois kami diperintahkan yang mulia Raja untuk membawa anda kembali ke istana" ujar salah satu dari mereka.

Lantas mereka membawa Alois pergi Ashley mulai mencabut pedangnya tapi aku mencegahnya. "Lepaskan! Aku tak mengenal kalian tempatku disini ada orang yang harus kulindungi!" Walau begitu para prajurit itu tak memperdulikannya dan tetap membawanya pergi

{Isyarat}
Kau dan aku tetaplah teman ya selamat tinggal

Selamat tinggal Alois Trancy

3 tahun kemudian....

  Mulai saat itu aku tak pernah bertemu dengan Alois jelas sekali dia itu calon raja tapi, terserah lah aku juga tak peduli. Suaraku juga sudah kembali ini melegakan. Aku juga lebih banyak menghabiskan waktu didalam kamar istilah kekiniannya sih Nolep a.k.a No life berasa sedang menghadapi pandemi tahun 2020. Sudahlah tak perlu memikirkan masa lalu lagi pula semenjak aku memotong rambutku semua pikiran negatif pergi begitu saja namun sekarang rambutku sudah kembali menjadi panjang lagi dan mengubah gaya rambutku.

  Tiba - tiba ada yang mengetuk pintu kamarku, wanita bersurai pirang membuka sedikit pintu kamarku dan memperlihatkan kepalanya (mengintip) "nona tuan Ciel Phantomhive dari keluarga Phantomhive ingin bertemu anda" ujar Sara "ha? Sekarang nih? Aku ini sedang nyaman membaca buku disini jadi bilang saja aku sedang sibuk" aku mengatakan itu sambil berfokus pada buku yang kubaca. Akhirnya Sara pergi, beberapa menit kemudian kakakku masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu.

"Oy Veronika! Kau ini jangan mempermalukanku didepan pewaris tunggal keluarga Phantomhive! Ayo ikut aku turun kebawah!"

Astaga kenapa ini orang ribut banget sih

Second Chance [END/Lanjut Ke Second Book]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang