Rencana sebelum Perang

4 2 0
                                    

Veronika Pov

Pagi harinya aku membuka mataku lalu "pagi Veronika!" Aku terkejut didepan wajahku saat ini ada seorang lelaki bersurai pirang yang menatapku dengan mata birunya "kya!" Otomatis aku langsung bangun lalu berlari kepojok kamar. "A-a-a-apa yang kau lakukan disini?" Tanyaku "eh aku kesini cuman untuk menunggumu bangun"

Jawaban yang cukup sederhana tapi menyebalkan

Aku langsung mengambil pakaianku dan pergi kekamar mandi. "He kau mau apa?" Tanya Alois "tentu saja mandi" jawabku "kau akan berganti baju dikamar mandi?"

Yatuhan berilah hamba kesabaran

Aku langsung menutup pintu kamar dengan keras.

Kenapa dia jadi menyebalkan seperti ini?

"Veronika pagi!" Sapa Aurora "sekarang kau memanggilku dengan nama itu" ujarku "ya karna sekarang kau tak menyamar menjadi Kapten Vancy yang dingin" bisik Aurora "secara teknis aku sedang menyamar sekarang ini, seluruh pasukan pengintai menyamar menjadi tamu bangsawan agar saat ada penyerangan lagi kami bisa langsung bertindak" bisikku. "Oh iya Veronika nanti berikan ringakasan cerita tentang kesembilan titan yang kau ceritakan tadi malam ya" pinta Aurora "baiklah" jawabku. Setelah mandi aku kembali berjalan sambil mengobrol lalu "haaaaaaa!" Kami mendengar seseorang berteriak "apa itu?!" Tanya Aurora "asalnya dari kamarku" kami berlari kekamarku "Alois ada apa?" Panikku "Veronika ini sejarah zaman dahulu? Tahu dari mana kau? Jangan bilang mereka ada diantara kita"

Dia kenapa?

"Alois siapa yang kau maksud dengan 'mereka' itu?" Tanyaku "mereka makhluk bernama titan!" Alois menunjukkan gambar kesembilan titan yang aku gambar "huh astaga" aku menepuk dahiku Aurora tertawa kecil "Alois kau ini lebih tua dari aku 1 tahun, tak mungkin kau sebodoh itu" Alois kebingungan "maksudku itu adalah tulisan tanganku sendiri, gambarku sendiri, dan hanya ada 1 didunia ini!" Jelasku "ah jadi ini tak benar benar nyata syukurlah" Alois menarik napas lega "ya bisa dibilang begitu untuk saat ini setidaknya tak ada bukti nyata, adanya teori konspirasi" wajah Alois memucat "sekarang tolong keluarlah dari kamarku" Alois pun keluar dari kamarku. "Wah aku tak tahu kau bisa setegas itu padanya, kau terlihat seperti kakaknya walau lebih muda darinya"

Tentu saja aku ini lebih tua 9 tahun dari Alois [Veronika Roza Vancy a.k.a Zakura Runa real age 30 tahun]

"Ah begitu ya ini ringkasan yang kau minta" aku menyerahkan ringkasan cerita tentang titan. Itu semua aku rangkum dari cerita anime yang sering aku tonton. Tiba - tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kamarku. "Masuk!" Seorang laki - laki bersurai perak memasuki kamarku "kakak? Akhirnya kau sampai juga ya" ujarku "iya aku harus mengurus beberapa dokumen yang berserakan setelah 5 bulan berlalu" ujar kakakku "jadi mengapa kau kesini?" Tanyaku "ah ini aku menemukannya dikamarmu, aku tak berani membukannya karna ada tulisan buku harian aku menghargai privasimu" lelaki bersurai perak itu memberikan buku harianku yang aku hias dengan bunga kering "terima kasih kak" aku tersenyum padanya "ngomong - ngomong apa yang kau gambar disitu?" Tanya kakakku "ah sesuatu yang sangat berharga" jawabku.

"Benarkah oh tunggu jangan bilang itu gambar yang mulia raja" iris ungunya menatap tajam kearahku "tidak mungkin! Lagi pula dia sudah pernah kutolak" ujarku "tunggu apa?! Jadi maksudmu yang mulia pernah suka denganmu?!" Pekik Kakakku "yap benar" jawabku "lalu mengapa kau tak menerima pernyataan cintanya itu?" Tanya Kakakku, aku bingung. "Maksudku jika kau menerima cintanya kau kita akan hidup bahagia, menjadi keluarga yang paling berpengaruh bagi kerajaan dan dihormati seluruh rakyat"

Sumpah nih orang salah minum obat ya

"Kakak gila ya, aku ini menganggapnya sebagai sahabat hanya itu saja, lagi pula jika aku menerimanya lalu menikahinya dan keluarga kita menjadi orang penting lalu naik pangkat dari earl menjadi duke itu artinya bukan hanya harta kita yang menumpuk, juga dokumen - dokumen yang harus kakak kerjakan, menjadi earl saja kerjaannya sudah banyak apalagi saat menjadi duke" jawabku. "Benar juga ya" jawab kakakku lesu. Dia akhirnya pergi.

Second Chance [END/Lanjut Ke Second Book]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang