Menuju Awal Baru

14 1 2
                                    

■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■

Aku bangun pagi - pagi sekali untuk memasak sarapan, aku memasak omlet dengan kentang, pancake 4 tumpuk dengan madu, dan memanggang beberapa muffin coklat, aku menyuruh Sara untuk mencicipi itu semua dan katanya enak, ya jelaslah kan tiap habis gajian aku ngeborong disupermarket hehe #sobatmisqueen #sobatmiskin. Kami membawa semua makanan yang aku buat untuk dihidangkan dimeja makan, ayah dan kakakku sudah duduk disana.

"Wah Sara tumben kau memasak sedikit" ujar ayahku

"oh ini bukan saya yang memasak tapi Nona Veronika" ujar Sara semuanya nampak terkejut aku yang selama 10 tahun dikurung didalam kamar tiba - tiba bisa memasak makanan seperti itu.

Mereka mencicipi omelet kentang yang aku buat tadi "wah enak" ujar ayahku

"benarkan tuan saya juga terkejut loh, saat melihat nona memasak makanan - makanan tadi dia sudah seperti yang ahli tam melihat buku resep sedikit pun" puji Sara,

"benarkah itu? Adikku ini memang berbakat" puji lelaki bersurai perak itu

"ah biasa aja kok,aku cuma menambahkan garam, kaldu ayam" sahutku.

Padahal aku hanya mengikuti komposisi penyedap rasa dari ramen instan yang biasa aku beli diakhir bulan

Kami sudah menyelesaikan makanan kami, aku baru sadar dimana Ashley?
Aku pergi mencari Ashley keliling rumah akhirnya aku menanyakannya kepada para pelayan "hei kalian, apakah kalian tahu dimana Ashley?" Tanyaku

"oh tuan Ashley biasanya dia berlatih pedang dipadang rumput yang luas dekat bukit" jawab wanita bersurai hitam itu. Aku mengambil keranjang dan membawakan bagiannya. Lalu aku pergi ketempat Ashley dengan berjalan kaki.

Baru setengah perjalanan kakiku sudah lelah, astaga aku males banget tiap hari pake gaun dan sepatu hak ini, sabar ini ujian aku hanya perlu berjalan beberapa meter lagi. Aku berjalan dan terus berjalan, dan akhirnya aku melihat surai ungu

Akhirnya ketemu juga tuh cowok! Tuhan berilah kesabaran kepadaku

"Ashley!" Panggilku

"Veronika?" Pekiknya aku berlari menuju remaja berumur 16 tahun itu,

"akhirnya aku menemukan kau, lagian kenapa kau berlatih ditengah padang rumput seperti ini?" Tanyaku

"ini satu - satunya tempat yang bisa membuatku menenangkan diri" jawab lelaki bermata hijau layaknya permata

"lebih baik kau istirahat dulu aku membawakanmu makanan" ujarku. Kami duduk dibawah pohon besar.

"Cobalah ini" ujarku sambil menyiapkan makanan tadi, dia menghabiskan semuanya dengan lahap

"wah ini enak" puji Ashley

"wah benarkah, syukurlah" ujarku lega,

"tunggu jangan - jangan kau yang membuatnya!" Seru Ashley

"iya terima kasih atas pujiannya".

Kami mengobrol panjang sekali tali tetap saja dia masih menjadi pria kaku tanpa senyuman sedikitpun diwajahnya, hih sebal, hmmm sepertinya aku tahu harus bagaimana. "hei Ashley aku akan pergi mengambil gitar dan berganti pakaian tuggu disini sebentar ya" ujarku

"baiklah" jawabnya.

Novel Pov

Veronika pergi menjauh dari padang rumput itu. Tiba - tiba saat sedang berlatih pedang Ashley dihamiri oleh beberapa teman sebayanya "hey Ashley!" Panggil salah satu temannya

"Ashley aku dengar kau direkrut menjadi pengawal pribadi keluarga Vancy ya" ejek temannya

"hey serius nih seorang Earl sepertimu menjadi pengawal pribadi Earl lain?! Hhahahhahahahahahha
haha" mereka tertawa terbahak - bahak Ashley yang dari tadi diam menunduk mulai bersuara.

"Asal kalian tahu ya aku juga malu!" Seru remaja bersurai ungu tersebut.

PRANG!

Suara bising dari gitar Veronika yang jatuh mengagetkan mereka, "Veronika?!" Pekik Ashley. Veronika mengambil gitarnya lalu membalikan badannya dan hendak pergi sambil menunduk, Ashley berlari menuju kearah Veronika,

"Veronika tunggu ini bukan seperti yang kau kira" ujar lelaki bersurai ungu itu

"iya aku tahu kok lagi pula aku ini sudah mengetahui semua tentangmu dari awal sebelum kita bertemu" ujar Veronika dengan senyum merekah diwajahnya. Veronika melanjutkan langkah kakinya menjauh dari Ashley 

"tunggu!" Sontak Veronika menghentikan langkahnya

"Veronika aku menykaimu! Sejak aku ditugaskan menjadi pengawal pribadimu aku merasa nyaman" Veronika menoleh kearah Ashley lalu tersenyum

"aku senang dicintai oleh kesatria tampan sepertimu" senyum merekah diwajah Ashley

"tapi aku punya phobia akan hal itu" senyum diwajah Ashley luntur seketika

"dengan kata lain maaf aku tak bisa menerima perasaanmu itu" lanjut Veronika.

Novel Pov end

Aku pulang kerumah dengan perasaan campur aduk didalam novel seharusnya Ashley tak memiliki perasaan terhadapku, inilah akibat jika seorang penulis ikut campur dalam novel. Aku menutup pintu dan tak keluar kamar. Berkali - kali Ashley mengetuk pintu tapi tak aku tanggapi

Tuhan kenapa jadi begini sih?!!! Seharusnya Ashley tak jatuh cinta kepadaku. Seingatku Veronika akan mati sehari sebelum pernikahannya tunangannya itu adalah calon raja yang sekarang berada dikota kecil.

Apakah aku harus membuat rencana? Sepertinya iya.

Sore ini aku akan pergi ketepi danau tapi aku meminta kepada ayah dan kakak untuk tak memberitahukan hal ini kepada Ashley. Sesampainya ditepi danau aku menghirup nafas panjang. "Hah padahal aku ini penulisnya kenapa aku menciptakan tokoh dengan watak mudah berubah seperti itu sih?" Gumamku tak ada siapapun kecuali aku

"Mungkin ini sudah takdirku apakah mungkin aku merubahnya lagi?" Tanyaku kepada diriku sendiri

Aku harus buat rencana membuat Ashley melupakanku dan bertemu dengan calon raja itu

Apakah aku berani untuk merubah takdirku sekali lagi?

■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■

Second Chance [END/Lanjut Ke Second Book]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang