■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■
Sinar matahari sudah menyinari langit Tokyo, alarm berbunyi dan mulai membangunkanku, aku pun mematikan alarm sambil mengumpul kan nyawa aku beranjak dari tempat tidur, dengan keadaan setengah sadar aku pergi kekamar mandi untuk mandi, setelah itu aku mengeringkan rambut basahku, aku pergi kearah lemari dan memilih baju, kupilih kemeja putih yang kupadukan dengan jeans, kusisir rambut panjangku memakai sedikit riasan wajah lalu memakai kacamataku. Penglihatanku masih bagus namun aku memakai kacamata agar mengurangi resiko rabun ibuku yang menyarankannya, aku bekerja sebagai seorang penulis novel kini umurku 25 tahun, aku sudah gemar menulis dari umur 11 tahun dan novel pertamaku terbit saat umurku 18 tahun, dalam pekerjaanku ini aku menulis e - novel dan novel cetak jadi aku juga menulis novel menggunakan komputer selain itu aku juga bekerja sebagai penulis lagu TVTKY. Aku mengambil note book, alat tulis dan ponselku lalu memasukannya ke dalam tasku. Setelah semuanya siap aku memakai sneakersku lalu keluar dari apartemen. Aku pergi jalan - jalan untuk mencari inspirasi lagu dan novel.Aku pergi kecafé dan memesan americano dan croisant, lalu aku mengeluarkan note book dan alat tulisku note book aku gunakan untuk mencari inspirasi lagu, menentukan genre lagunya itu sulit biasanya aku menulis lagu yang ceria dan menyangkut soal hati, namun ada permintaan dari manager untuk menulis lagu melo karna banyak dari penggemar musik diluar sana kemungkinan sedang patah hati.
"Haduh aku kan ga pernah tahu rasanya patah hati gimana caranya aku buat lagu melo?" Ujarku kebingungan, sudah hampir 3 jam aku disana tanpa satu tulisan pun aku bahkan sampai memesan 2 piring waffle dengan chocolate syrup untuk makanan otak pas pasan ini. Saat aku sedang berpikir ada sepasang kekasih yang sedang mengobrol aku lihat - lihat tak ada yang aneh dari percakapan mereka eh taunya mereka tiba - tiba debat parah lalu tiba - tiba sicowok pergi sicewek nagis dong karna aku merasa iba aku mendekati cewek itu.
"Maaf tapi saya tidak sengaja melihat perdebatan anda dengan laki - laki tadi kalau boleh tahu ada masalah apa ya?" Tanyaku.
"Tidak apa - apa kami baru saja putus padahal sebentar lagi kami menikah namun, karna wanita lain kami jadi batal menikah" jawab cewek itu
"Yang sabar ya semoga tuhan memberikan yang terbaik buat anda" ujarku
"Biasanya aku mendengarkan musik dari Moon Lilac tapi sayangnya mereka belum mengeluarkan musik melo yang cocok untuk mencerminkan perasaanku saat ini"
Aku terkejut cewek itu ternyata menginginkan lagu melo dari Moon Lilac, aku adalah produser musik Moon Lilac musik - musik mereka adalah hasil dari tulisanku, dan aku berjanji akan menciptakan lagu yang dia inginkan.Pukul 21.00......
Hari sudah gelap aku mengabiskan waktuku dikantor D&L Entertaiment untuk membuat lagu yang diinginkan wanita itu "permisi apa aku boleh masuk?" Tanya seseorang dari luar ruanganku"Iya silahkan masuk" jawabku, wanita berambut violet mengenakan mini dress berwarna merah masuk keruanganku, dia adalah Lily adikku dia adalah vocalist band moon lilac.
"Kak ini sudah jam 9 malam sebaiknya kau pulang nanti aku akan menyusul aku masih ada jadwal wawancara majalah mary mary" ujar Lily
"baiklah" jawabku sambil mengemasi barang - barangku, pandanganku tertuju pada novel yang dibawa adikku
"kau masih saja membacanya, tak bosan?" Tanyaku
"tentu saja ini novel pertamamu novel ini adalah novel yang kau buat sampai tertidur dimeja belajar dulu, novel yang aku baca saat berumur 12 tahun ini adalah novel yang berarti buatku" jelas Lily
"aku ingat dulu kau menunggu - nunggu novel itu terbit dengan wajah penuh semangat adaik kecilku" ujarku sambil mengelus kepala perempuan berumur 19 tahun itu.
Aku pergi menuju lift dan turun kelantai 1, aku berdiri didepan gerbang sambil menunggu taxi yang sudah aku pesan tadi karna D&L Entertaiment berada dikanan jalan aku harus menyebrang kekiri jalan, namun.....
Tin....tin...... BRAK!
Sebuah truk menabrakku aku jatuh berlumuran darah tak sadarkan diri hal terakhir yang aku ingat adalah sirine ambulance dan suara dektektor detak jantung
Tit.....tit....tiiiiiit.........
Ya sepertinya aku sudah meninggal saat itu juga, samar samar aku mendengar suara keluargaku yang menangis histeris dan setelah itu hening tak ada yang bisa aku dengar setelah itu. Beberapa saat kemudian aku tersadar dan berada diruangan aneh kosong tak ada apa - apa disitu tiba - tiba ada suara yang mengatakan "Belum saatnya kau berada disini, ada sesuatu yang belum kau selesaikan, akan kuberi kau kesempatan kedua" tiba - tiba semuanya gelap.
"Nona muda!"
"Nona muda Veronika"Kubuka mataku perlahan kulihat 2 wanita berpakaian seperti pelayan dengan wajah panik aku tak kenal mereka bahkan saat aku melihat sekeliling aku juga tak tahu dimana aku ruangan ini aneh dekorasi dan arsitekturnya nampak seperti bangunan eropa kuno aneh sekali padahal aku tinggal di Jepang aku tak percaya apa yang aku lihat sembari duduk aku melihat surai putih perak
Ini bukan rambutku
Tapi saat aku menariknya
Sakit
"Nona apakah nona tidak apa - apa?"
Tanya wanita berambut coklat disebelahku"apa yang terjadi padaku?" Tanyaku yang masih kebingungan
"nona tiba - tiba pingsan saat keluar dari kamar" jawab wanita berambut pirang disebelah wanita berambut coklat
"begitukah?"
Perasaan aku kecelakaan dan sudah meninggal dirumah sakit
"Veronika!"
Seru seorang laki - laki bersurai perak yang kelihatannya panik membuka pintu 'kamarku' dengan paksa,Nih orang sapa lagi aku ga kenal ini sebenernya dimana?
"Oh Tuan muda Enciero Mourquees Vancy Nona muda Veronika Roza Vancy sudah sadar"ujar pelayan berambut hitam,
Tunggu sebentar nama keluarganya Vancy?! Aku ingat nama itu aku masukan kedalam novel pertamaku yang terbit saat umurku 18 tahun judulnya Shimpony of The Earl jangan - jangan aku diberi kesempatan hidup kedua didunia novel yang aku tulis sendiri! Tapi bagaimana hal ini bisa terjadi?
"Veronika, apa kau tak apa - apa?" Tanya lelaki bersurai perak itu "aku tak apa - apa kak" jawabku, dia menghela napas lega
"dengar jangan buat aku khawatir lagi, semenjak ibu meninggal hanya aku yang bisa merawatmu jadi jangan buat aku khawatir seperti ini lagi" ujar lelaki bersurai perak itu
"baiklah maafkan aku" ujarku mereka semua pergi dari kamarku dan membiarkanku beristirahat.
Setelah mereka pergi cukup jauh dari kamar aku langsung pergi kedepan cermin dan melihat pantulan diriku didepan cermin aku tak percaya apa yang aku lihat mata merah, bulu mata lentik dan kulit pucat aku terlihat sempurna tapi tetap saja ini bukan diriku. Jika benar aku berada didalam dunia novel yang aku tulis 7 tahun lalu seharusnya aku bisa merubah akhir kisahnya, Veronika Roza Vancy tokoh utama yang merupakan seorang Earl di Arenelle memiliki sikap yang baik dan lemah lembut tapi karna terlalu baik dia jadi terjerumus kedalam nasib sial dihari pernikahannya pada umur 21 tahun dimana ia dibunuh oleh Earl lain karena dendam kepada keluarga pasangan Veronika. Aku akan merubah Veronika yang lemah menjadi wanita tangguh seperti mendiang ibunya Margarette Melody Vancy.
Margarette adalah seorang musisi menikah dengan Earl dari keluarga Vancy yang bernama Edward de Vanyo Vancy dan dikaruniai 2 orang anak yaitu Enciero dan Veronika Margarette merupakan sosok wanita yang tangguh dia meninggal saat terlibat peperangan dia adalah satu - satunya wanita yang ikut serta dalam peperangan itu. Karena hal itu Edward sangat terpukul dari sesosok pria yang manis berubah menjadi pria kasar yang mengurung Veronika di kamarnya. Kini umur Veronika 14 tahun seharusnya diulang tahunnya yang ke - 15 dia boleh minta apa saja yang ia inginkan, dan aku ada ide menarik. Pada tanggal 13 Maret Veronika akan berulang tahun dan pada saat itu ada 2 acara yang diselenggarakan yang pertama sirkus dan yang kedua adu pedang disini Veronika seharusnya meminta untuk pergi kesirkus, tapi 'aku' sebagai Veronika akan memilih keacara adu pedang. Eits jangan salah begini - begini aku juga pernah belajar padang loh aku juga juara anggar 3 tahun berturut - turut saat SMA. Ini akan mudah. Sekarang bulan Februari jadi aku harus menunggu 1 bulan lagi.
■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■•■
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance [END/Lanjut Ke Second Book]
FantasiaAku diberi kesempatan kedua, percayakah kamu terhadap kehidupan kedua? Zakura Luna penulis berbakat berumur 25 tahun mati mengenaskan tertabrak truk saat akan pergi pulang, bukannya pergi ke alam baka wanita malang ini malah terbangun ke dunia novel...