Amanojaku [天ノ弱]

2 1 0
                                    

Novel Pov...

(Disarankan untuk memutar lagu Amanojaku versi lembutnya ya)

Veronika sedang minum teh bersama Aurora dibalkon. "Hei Veronika, akhir - akhir ini RajaTrancy ke - 23 , Ashley Smith, dan Grice Frizt jadi memperhatikanmu ya" ujar Aurora "ha? Apa maksudmu?" Tanya Veronika "contohnya akhir - akhir ini Grice Frizt memberimu pakaian - pakaian warna - warni yang imut lalu ujung - ujungnya kau jadi kan donasi untuk anak - anak didesa, lalu Raja Trancy ke - 23 sering mengajakmu jalan - jalan walau ujung - ujungnya bakalan pergi ke museum sejarah yang membosankan, perpustakaan daerah, dan pusat penelitian benda arkeolog" ujar Aurora. "Ya benar juga sih kemarin Ashley mengajakku kencan" Aurora terkejut "iya, dia mengajakku untuk ke turnamen bela diri dan akhirnya kami juga ikut berpartisipasi dalam turnamen itu".

"Itu sih bukan kencan namanya!" Kami kembali menikmati teh mawar. "Oh iya aku baru ingat, Alois mengajakku bertemu dengannya diaula utama" ujar Veronika, Veronika pun pergi meninggalkan Aurora.

Sementara itu....

Alois sedang menunggu Veronika diaula utama istana, lalu ada seorang wanita bersurai coklat emas mengenakan pakaian sexy wanita itu adalah Vincountess Daisy Griella Syaphire dari awal dia sudah mengawasi kedekatan Veronika dan Alois. Dari melihat pakaiannya saja kita sudah mengerti apa yang akan dia akan lakukan menggoda Alois dan membuat Veronika cemburu. Ia berjalan mendekati Alois yang sedang berdiri menatap keluar jendela lalu memeluknya dari belakang. "He - hei Veronika kau me -" ucapannya terpotong melihat bahwa Daisy yang memeluknya bukan Veronika. "Ah yang mulia ini sudah sore bagaimana kalau kita kekamarku untuk sekedar minum teh" dengan tatapan sayu Daisy berharap dia bisa menggoda Alois. "Ah maaf lady aku tak bisa aku sedang menunggu" Alois menolak "ayolah sebentar saja" Daisy menjilat belakang telinga bagian bawah Alois. Wajah Alois sedikit memerah "tu - tunggu apa yang kau lakukan?" Alois memegang pundak Daisy lalu menjauhkannya dari Alois. Ada suara langkah kaki sepertinya langkah kaki perempuan, sudah dipastikan bahwa itu Veronika Daisy langsung memeluk Alois.

"Alois ada apa kau memanggilku?" Veronika terkejut matanya melotot kearah Alois dan Daisy. "Ve - veronika?" Alois ikut terkejut, "maaf jangan ganggu waktuku dan pacarku" Daisy menatap sombong kearah Veronika "tu - tunggu ini..." ucapan Alois terhenti karna Daisy makin mendekatkan tubuhnya pada Alois.

"Tu - tunggu Ve..." "aku tahu kalian ini pacaran, kalian juga butuh waktu berdua, dan maaf Nona Vincountess Daisy Griella Syapihire, saya tidak cemburu justru saya kurang nyaman melihat kalian bermesraan didepanku seperti ini, maaf kalau begitu aku cuman mau bilang aku akan pergi pulang" Veronika membalikan badannya dan mulai berjalan.

Namun Alois menahan tangannya "Veronika percayalah aku ini tak ada hubungan apapun dengannya, aku tak memiliki perasaan apapun padanya, aku hanya mencintaimu, selalu mencintaimu!" Ujar Alois "ya aku tahu" jawab Veronika singkat.

Veronika hendak pergi namun Alois makin mempererat genggamannya. "Tunggu kumohon Veronika" Alois memohon "lepaskan" ujar Veronika "tidak" jawab Alois "sudah aku bilang lepaskan!" Veronika menendang Alois sampai terpental. "Kau ini seharusnya tahu diri, kau sudah pernah aku tolak sekali, dan kau tahu kan aku ini hanya menganggapmu sebagai SAHABAT jangan berharap lebih" Veronika menjeda "kau yang sekarang ini lebih mirip lelaki b*j*ng*n tahu bodoh~!" mereka tercengang.

Veronika meninggalkan mereka dan pulang ke Arenelle, lebih tepatnya hutan pinus Arenelle, Veronika membangun rumah disana sekarang didalam hutan itu sudah berdiri sebuah desa yang bernama Desa Matsu no Mori/ Desa Pine forest. Mata pencaharian disana adalah berburu, bertani, dan berkebun. Disana Luna tokoh utama yang nyasar kesini lebih dikenal dengan nama 'Roze' itu karna kepribadiannya yang kuat dan parasnya yang cantik, seperti mawar yang cantik namun berduri tajam.

Second Chance [END/Lanjut Ke Second Book]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang