"HAPPY READING"
K
im Vantae mencoba berdiri dengan teguh di tingginya panggung ruang auditorium dan menatap ratusan manusia duduk di sepanjang mata memandang. Mereka memandanginya, sejak kakinya menginjakkan langkah di dasar kayu dekorasi panitia acara.
Dia bisa saja bersikap tenang dan dingin sama seperti yang biasa dia lakukan.Tapi jantungnya masih tak kunjung tenang alih-alih berdentum kencang hingga membuatnya merasa mual.
Ya, dia merasakan sesuatu yang aneh menggelitik jiwanya. Seperti kupu-kupu yang terbang di sekeliling perutnya. Dan rasa manis yang mengalahkan cutton candy di pasar malam yang wajib ia bawa pulang saat ayah dan bunda membawanya naik komedi putar sewaktu kecil dulu.
Dia merasakan euphoria asing itu menggelitiki tubuhnya, hampir mengambil alih akal sehat yang bisa saja bertindak bodoh saat itu juga, di depan ratusan pasang mata. Menyesal telat tahu kalau kontes bernyanyi ada di akhir acara, dan berakhir dengan tatapan menunggu dari para penonton.
Dia meraih mic stand itu mendekat. Mendudukan dirinya sebelum menarik napas panjang dan memetik gitarnya. Beberapa helai rambutnya menjuntai saat ia memastikan apakah letak jari-jemarinya tepat. Dan sungguh, dia hampir saja melupakan apapun yang sudah dipelajari selama seminggu, dan benar-benar berharap acara itu tidak sedang berlangsung.
Beberapa tepukan tangan menyadarkannya dari rasa perangkap nan sempit. Mengembalikan akal sehatnya untuk segera bernyanyi agar berhenti menjadi pusat perhatian.
Ia menarik napas dalam...
"Dancing in the dark," Tae meliriknya. Pria bersurai hitam yang akan mengganggu hidupnya mulai dari sekarang.
"Middle of the night.." begitu merdu dan hangat.
"Taking your heart," pejamnya singkat dan tetap bernyanyi, "holding it tight."
Semua orang terkejut mendengar betapa indahnya suara pemuda itu. Berat namun nyaman dan membuat candu bagi telinga-telinga sensitif.
"Emotional touch ... Oh touching my skin," petikan gitar pun mulai mengeras seiring tempo dipercepat. Setiap orang menunggu puncak lagunya. Lagu yang mulai menua dan hanya di edar dalam bentuk compact disk yang bahkan sulit untuk di dapat.
"Asking you to do what you've been doing all over again.." Maniknya bertemu tatap dengan obsidian Jeka. Meski jarak mereka jauh, tapi dia yakin kalau pemuda itu sedang tersenyum diujung anak tangga di atas sana. Menolak untuk duduk karena pandangannya akan terhalang pucuk kepala penonton.
"Oh, it's a beautiful thing, don't think i can keep it all in. I've just gotta let you know. What it is that won't let me go?" Petikan itu berhenti untuk memberi jeda sebelum menyanyikan chorusnya. Kembali menatap Jeka diujung sana, seolah mengirim sinyal agar mendengar baik-baik bait selanjutnya.
"It's your love, just does something to me, sends a shock right through me. Can't get enough.." suara huski nya dan rambasan gitarnya benar-benar memenuhi auditorium. Berhasil menjinakkan semua orang disana untuk diam dan mendengarkan saja suara emasnya.
Menyetrumkan aliran euphoria yang indah dan manis secara bersamaan.
"So if you wonder, bout the spell i'm under__" rambasan kembali memelan. Iris matanya kembali memancarkan sinar saat sudut-sudut bibirnya ditarik membentuk senyuman.
"It's__your__love.." berganti dengan tepukan tangan meriah dan sorak sorai yang riuh memekakkan telinga.
"It's your love..." jemarinya kembali memetik lembut tali-tali gitar untuk akhir yang lebih tenang. Melodi yang teramat memanjakan telinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
WE GOT MARRIED • COMPLETE
Фанфик• bxb [kookv] • Fluffy • Drama • Bahasa non baku • Kalau risih jangan baca [ Update setiap Rabu&Minggu jam 21.00-keatas Kalo ga update authornya ketiduran atau sakit ya]