"Pergilah kasih,
Kejarlah selingkuhanmu..
Selagi masih ada waktu." —dear unknown——🦦——
Kim Vantae melihat ke sekelilingnya dengan manik yang bergetar. Tumben, seharian ini dia belum melihat Jeon Jeka dimanapun.
Dia bukan rindu, karena dia tidak merasa berat sama sekali.
Tapi dia hanya penasaran, dan juga heran. Tidak ada kabar, tidak ada pesan, teman-temannya juga belum terlihat seharian ini.
Malu bertanya lebih dulu, Kim Vantae memasukkan kembali ponsel pintarnya ke dalam saku jaket denim yang ia beli di pasar senen. Harganya jauh labih murah dari casing hp koya-nya.
Sekelumit memori tentang perlakuan Jeon Jeka padanya berputar bagai alunan melodi yang menemaninya di halte bus. Angin berhembus pelan guna membelai hidung mancungnya dan kulitnya yang setengah lembab seharian beraktivitas. Membuat kulit itu lengket dan berbau kuat.
Sudut bibirnya tertarik pelan membentuk garis panjang. Reaksi yang terjadi tanpa ia sadari.
Baru kali ini dia merasakan kasih sayang dan perhatian selain dari orangtuanya sendiri. Dia sedikit menyesal terlampau menutup diri dan kurang bersosialisasi dengan teman-temannya sejak dulu. Mungkin beginilah rasanya mempunyai pacar suatu hari nanti. Atau lebih dari ini.
Tling!
Bunyi pesan masuk kembali membawa Vantae ke alam sadarnya. Bus belum juga datang, dan sekitarnya mulai sepi–hampir senyap kalau saja burung-burung di atas pohon besar itu tak bersiul nyaring.
Jam digital di ponselnya menunjukkan hampir pukul 3 sore. Setengah jam menunggu membuat rasa letih menjalar mengerumuni punggung dan betisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WE GOT MARRIED • COMPLETE
Fanfiction• bxb [kookv] • Fluffy • Drama • Bahasa non baku • Kalau risih jangan baca [ Update setiap Rabu&Minggu jam 21.00-keatas Kalo ga update authornya ketiduran atau sakit ya]