••Happy Reading••
Kim Van Tae merengek, membuat bundanya jadi kebingungan.
Sepulang sekolah tadi dia langsung menghambur kepangkuan sang ibu yang tengah santai membaca majalah. Ia bersikap manis agar menjamin kemauannya terkabul.
Tapi bundanya justru meminta maaf. Alasannya karena besok ada kerabat yang harus mereka temui, sekalian merayakan ulang tahunnya.
Jelas saja dia marah. Dia sudah lama merencanakan ulang tahun dengan teman dekatnya, tapi bunda justru menghancurkan segalanya.
"Bunda ih.. Tae baru aja mau ajak Jimin main kesini"
Nyonya Kim meraih tangan Van Tae seolah meminta didengarkan.
"Kamu kan bisa ajak Jimin kesini hari sabtu Tae, pokoknya kali ini kamu harus dengerin bunda. Atau kalau kamu gak mau, bunda jadi gak selera makan. Biarin aja bunda makin kurus"
Kurus? Oh tidak, Van Tae mana tega lihat bundanya yang sudah kurus ini tambah kurus. Mau jadi apa ibunya? Lidi? Canda zeyeng..
Tae tak bergeming. Manik mereka masih adu tatap sembari dia berpikir.
Secercah cahaya mendadak muncul dengan nakalnya, membuka jalan pikirnya untuk membuat rencana baru. Hehehe..
"Yaudah yaudah, Tae ikut maunya bunda aja"
"Nah gitu dong anak bunda. Nanti pakaiannya ada di lemari gantung ya, bunda beli buat kado kamu.."
Raut wajah tae berubah sedih, "Ih gak kejutan lagi dong bunda— !"
"Ups. Maaf.."
Nyonya Kim tertawa lepas berkat kecerobohannya. Dia lupa kalau Van Tae menyukai kejutan di tiap ulang tahunnya.
Tae membenamkan tubuh serta wajahnya kedalam bantal sofa, sembari protes.
"Pokoknya Tae ngambek sama bunda..!"
Suaranya terbenam oleh bantal, tapi Nyonya Kim semakin merasa lucu melihat sikap Van Tae, tawanya bahkan tak berhenti sejak tadi sampai bulir bening mengalir ke ujung matanya.
#####
Diruangan yang tidak terlalu lebar maupun sempit, sosok pria mungil di sekolah berubah menjadi menawan dengan terbalut kaos orange yang tampak oversize tapi sebetulnya tidak, rambut hitam yang setengah basah menjadi daya tarik utamanya saat ini, dan bibir pink dengan di baluri lipbalm yang dibeli dipasar minggu–dia jatuh cinta melihat benda mungil itu dan langsung membelinya.
Dia terlihat santai sambil memakai sepatunya. Kembali memperhatikan penampilan lewat kaca disudut kamarnya dan menyembulkan satu jempol kearah refleksi dirinya.
Tubuhnya sempat menari riang karena terlalu semangat ingin ketemu grup baru. Baru pertama kalinya Jimin merasakan dunia popularitas yang sedikit lagi tercapai di genggamannya. Dia tidak bisa membayangkan masuk di dalam grup yang isinya pria tampan dan populer disekolah, terlebih lagi pintar!
Sebentar lagi dia akan mengucapkan selamat tinggal untuk kebodohannya yang mendarah daging.
Tling!
KAMU SEDANG MEMBACA
WE GOT MARRIED • COMPLETE
Fanfic• bxb [kookv] • Fluffy • Drama • Bahasa non baku • Kalau risih jangan baca [ Update setiap Rabu&Minggu jam 21.00-keatas Kalo ga update authornya ketiduran atau sakit ya]