[ Intermezzo bentar ]
---
Juan dan Devano kembali memulai eksperimennya. Mereka sih rencana mau buat puding buat menyambut resminya Stefan dan Steven bergabung menjadi keluarga Bujang Sujarat. Di atas meja udah banyak banget bahan yang dua orang itu ambil dari rak perlengkapan bahan dapur.
Semoga aja Rosie nggak liat tepung yang gak sengaja Devano bocorin pas doi ambil gula. Namanya juga tangan-tangan penghancur makanya pas ambil gula tepung itu gak sengaja jatuh ke lantai dan meletup dah itu bungkusnya jadi lantainya berantakan karena tepung. Tapi, nggak apa-apa selagi mba mawar belum lihat maka kembali melanjutkan rencana mereka.
"Lo gak usah berulah ya," Ucap Adimas dengan tangan yang ia dekap diatas dada menatap duo meresahkan.
"Cabut aja yuk, Dim. Ntar kita dapat tebasan perjaka tua kalo kedapatan ama mba mawar," Ajak Yaya sambil melempar dan menangkap apel di udara.
Adimas menghela nafas, "Gue cuman pesan inget kompornya dimatiin dan tepung yang lo jatuhin jangan lupa beresin,"
Keduanya melangkah pergi meninggalkan Juan dan Devano yang tengah mengejek mereka dari belakang.
"Eyo! Listen up! No matter what they say! No matter what they do! We go resonate! Resonate!" Teriak Devano sambil mengangkat tangannya ke atas.
"Yeah! I don't care man!" Balas Juan juga.
Keduanya memulai resep andalan mereka yang bersumber dari platform terpercaya bernama google. Juan mulai memblender roti bersama air larutan susu manis sedangkan Devano memasukkan sisa air larutan susu itu ke dalam panci.
"Masukkan agar-agar swallow berwarna coklat," Baca Devano.
Juan dengan kepekaan yang ada langsung memberikan satu bungkus agar-agar kepada Devano.
"Ini agar-agar swallow maksudnya apaan ya? Agar-agar biasa?" Tanya Devano sambil meraih bungkus pemberian Juan.
"Entah. Iya, kali..." Jawab Juan sambil menungkan roti yang udah diblender ke dalam wadah.
Devano kembali menyeritkan alis sambil membaca tulisan bungkus agar-agar yang ia pegang, "Tapikan agar-agar kita Hokiku warna putih pula bukan coklat,"
Juan berpikir sejenak lalu menjentikkan jarinya paham, "Aha! Gue ngerti!"
Devano mengangkat dagunya, "Apaan coba?"
"Maksudnya itu agar-agar harus dikasih sendal swallow terus ditambahin coklat biar kalo meleleh warnanya jadi coklat," Terang Juan.
Devano mengangguk-angguk, "Yaudah lo jagain dulu larutan susu yang gue panasin. Gue mau cari swallow dulu,"
Juan menahan tangan Devano saat melihat cowok itu bakal pergi, "Tenang, bro. Gue udah dapet swallow rahasia yang mba mawar selipin di bawah tempat galon,"
Devano tertawa lalu menunjuk Juan, "Lo emang paling bisa diandalin, bro!"
Juan menyisir rambutnya kebelakang sambil menatap Devano dengan tatapan songong, "Untuk apa gue diciptain kalo buat gak cerdas?"
Devano tertawa lagi sambil melangkah ke tempat galon yang berada disamping kulkas.
"Yeah, i got it, dude!" Ucap Devano sambil mengangkat swallow hitam mba mawar ke atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOSAN 23 BUJANG
Hài hướcKosan warisan sujarat bukan hanya sebatas tempat sewaan perbulan atau pertahun tapi ini lebih dari kata 'Rumah' yang sesungguhnya. Ada 23 isi kepala yang harus disatukan, ada 23 karakter yang harus saling memahami satu sama lain, dan tentunya hanya...