Pagi yang cerah. Udara yang sejuk. Menerpa hordeng jendela kamar ara dan langit. Mereka msih tidur terlelap karna hari ini hari weekend . Teo sudah punya kamar sendiri dan ia sudah bisa tidur di kamarnya tanpa hrs di temani atau tidur di kamar bunda dan ayahnya. Usia teo sudah masuk 5 tahun.
Kringgg~
Terdnegar jam waker yg berdering dengan cepat ara mematikannya. Ia melihat sudah jam 8. Dia pun kekamar mandi. Setelah selesai ia bersiap dan melihat suaminya masih damai dalam tidurnya. Lalu ia turun kebawah dan menemui bibi yg sudah membuat sarapan.
"Pagi bii"sapa hangat ara pada bibi.
"Pagi nyonya.. sya sdh buatkan sarapan sesuai keinginan nya semalam"balas bibi tersenyum sopan.
"Iya bi makasih ya saya panggil langit sma teo dlu.. bibi ambil dluan nasi smo lauknya trs ksih mang joko juga bibi jga ambil kayak biasa ya bi jngn sungkan"pinta tulus ara lalu di angguki bibi.
Ara pun berjalan naik tangga lalu kekamar putranya dlu untuk membangunkan memandikannya dulu. Setelah selesai ia menyuruh teo dluan kebwh dan ara kekmr untk membngunkan langit.
"Heii sayang bangun udah pagi.. ayo makan sarapan dlu"ara smbil menggoyangkan tangan langit.
"Hm iya syg.. ak mndi dlu kmu dluan aj ke meja makan"balas langit lalu duduk dan mencium bibir ara dan berlari kekamar mandi.
"Ihh langitt jorok"teriak ara membuat langit tertawa di kamar mandi.
Setelah membereskan tempat tidurnya ia pun turun kebawah dan terlihat putranya sedang makan sngat tenang.
"Hai syg udh mkn sarapannya?"
"Udah bun teo suka makasih bunda udh masakin teo nasgor sma omlet"
"Iya sayang.. habisin sarapannya"
Setelah berbincang dg putranya smbil makan nasgor. Turunlah langit yg sdh fress dan bergabung dg mereka di meja makan.
"Pagii bunda pagi son "sapa langit lalu bertos ria dg teo.
"Mau apa syg?"tanya ara smbil mengmbilkan makanan langit.
"Ak mau nasgornya"pinta langit smbil menujuk maknannya.
Keluarga itu kini makan dengan tenang. Sesekali langit menanyakan pada putranya apa ia msh suka jahil pada bibi. Setelah selesai mereka menuju ruang keluarga menonton bersma. Di temani dg kue buatan ara.
"Sayang ada yg mau ak bilang"bisik ara lalu merapat pada suaminya.
"Apa syg tumben kmu bisik-bisik"balas langit juga bisik dan heran.
"Sini dlu ak mau bilang.. klo ak.. hamill"bisik ara lalu mencium rahang suaminya.
Kalian tau bagaimna ekspresi terkejut langit. Ia begitu terkejut dibuat oleh pernyataan ara tdi. Snagat bahgia seketika ia mengangkat ara dan berputar-putar mereka tak sadar putra mereka melihat dg kebingungan dg sikap ortunya.
"Bunda ayah ngapain cih putar-putar kyk gitu? Teo pusing liatnya?"sahut teo menyadarkan ara dan langit.
"Ayah ada kbr baik.. bunda skrg yg ngandung adek buat teo.. tei sneng ga?"tanya langit antusias pd putranya.
"Hah dede bayi? Dalam perut bunda.. seriuss.. yeyeye ak punya adek.."seru heboh teo smbil melompat-lompat.
"Iya syg jd teo hrs bantu ayah kita hrs jagain bunda dg extra oke.."balas langit di hormati oleh teo.
"Like father like son"sahut ara membuat teo dan langit bertos.
"Sehat-sehat ya dede bayi.. ak disni nugguin kmu sma ayah dan bunda.. kmi syg kmu"bicara teo smbi mengelus perut datar ara dan menciumnya.
Begitulah kisah bahagia mereka banyak yg di lewati oleh mereka tak semua bisa dan snggup untuk itu semua hrs butuh kesabaran keyakinan.
NEXT:)
![](https://img.wattpad.com/cover/245076356-288-k447803.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE LANGIT {Tamat}
Teen Fiction•COMPLATED:) CERITA MASIH LENGKAP~ FOLLOW DULU SEBELUM BACA:) .•-Simpen di perpus kalian-•. ¤ Semoga kalian suka ¤ [Jngn Plagiat!!] >>| Ini cerita kisah sma yang penuh baper , romance , konflik.. end nya akan gimana ya hm penasaran bac...