Never know

6K 638 10
                                    

If you never try you'll never know.

Bukan tidak pernah mau mencoba... Namun, tidak pernah temukan keberanian untuk melakukannya.

~Nana


***

Aska berdiri begitu melihat langkah Nana menuruni satu per satu anak tangga, Aska kebetulan berada di meja paling dekat dengan tangga menuju lantai atas kafe, dengan posisi menghadap tangga. Kafe milik Dina ini memiliki dua lantai, lantai atas kafe memang di desain khusus untuk tempat area outdoor dan tempat merokok, juga ada ruangan cukup luas untuk kantornya Dina. Kafe cukup ramai siang ini, hampir semua meja penuh dengan sebagian pengunjung para muda-mudi.

Nana melihat secangkir Espresso yang sudah di sentuh Aska. "Hai Na." Sapanya, Nana hanya tersenyum kecil. Berhadapan dengan Aska tidak pernah rasanya secanggung ini.

"Kok tahu gue di sini?" Nana memilih duduk di hadapan Aska

Lelaki itu juga kembali duduk. "Feeling aja, habisnya lo sok artis banget sekarang susah di hubungi." Cibirnya.

"Pegang ponsel lama-lama nggak bagus buat kesehatan mata." Jawab Nana mengada-ngada. "sendiri?" tanyanya lagi.

Aska mengangguk lalu kembali menyesap minumannya, Nana terus memerhatikan. "Sekarang kalau ketemu gue pasti tanyanya begitu."

"wajar aja karena memang lo nggak sendiri lagi." Jawab Nana dengan nada rendah, sementara tangan di bawah meja saling menggenggam kuat. "Hm, mau pesan makanan juga?"

"Nggak deh, gue ke sini mau bawa lo pergi." Katanya.

Membuat kening Nana langsung mengerut, "ke mana?"

"Lembang, Bandung."

"jauh banget."

"Serius gue, ikut yuk!"

"Kenapa nggak ajak Nona?"

"Dia nggak bisa." Kenapa terdengar seolah-olah Nana adalah pilihan atau cadangan karena Nona yang tidak bisa ikut. Menahan pikirannya, Nana tidak ingin terpengaruh. "Gue dapat jatah libur dua hari, Senin juga gue bagian jadwal kerja malam."

"Tumben dapat libur weekend." Karena jadwal libur Aska tidak tentu, kadang weekend dia dapat jadwal masuk. Pertanyaan basa-basi sekali, sebenarnya dia sudah tahu.

"Kebetulan banget sama acara nikah sepupu gue." Salah sepupu Aska, Nindy, besok hari minggu menikah dan acara di adakan di hutan pinus Lembang.

"Sama tante juga?"

Aska menggeleng, "Nyokap udah berangkat dari kamis bareng keluarga lain, makanya gue malas pergi sendirian kalau ada lo, ada temannya. Lo juga di undang Nindy, kan?" selain orang tua Aska, Nana juga mengenal baik beberapa keluarga besar Aska salah satunya Nindy.

Sepupu Aska itu bahkan langsung mengundang secara pribadi. Nana bahkan sudah mengatakan pada Nindy jujur tidak akan bisa datang dengan alasan ada kerjaan, padahal alasannya untuk menghindari Aska yang Nana pikir akan datang bersama Nona.

"Gue kirim hadiah aja nanti, lagian malas macet pasti." Nana tetap menolak, jika weekend Bandung selalu jadi tujuan wisata warga ibu kota dan sekitar. Baru membayang-kan terjebak macet di jalan tol saja sudah membuat Nana sakit kepala.

KITA [Pernah Singgah, Sebatas Teman]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang