Pulang Lama

9.8K 567 47
                                    

Happy Reading! 😘

💸💸💸

"Papa pulang lama lagi ya ma?"

Silvia kalau di rumah memang lebih suka manggil Friska dengan sebutan mama. Menurutnya itu adalah salah satu caranya untuk menghormati dan menghargai Friska yang sudah sah menjadi istri papanya yang berarti juga sudah sah menjadi mama tirinya.

Tapi ya kalau dia ingat juga sih...

Kadang dia juga suka lupa manggil Friska dengan sebutan mama.

Friska menghela nafas lalu mengangguk. "Iya, sepertinya begitu."

"Oh ya Sil, papa lo sering pulang semalam itu ya?"

Silvia mengernyit. "Maksud mama pulang lewat dari jam dua belas gitu?"

Friska mengangguk membenarkan. "Iya, gitu."

Silvia manggut-manggut lalu menggeleng. "Nggak juga, biasanya paling malam juga sampai jam sembilan doang. Itu pun karena jalanan macet, bukan lembur."

Friska sontak menoleh kaget. "Hah? Beneran?"

Silvia mengangguk mantap. "Iya beneran. Ngapain gue ngarang coba?"

Kening Friska berkerut. "Terus kok akhir-akhir ini papa lo malah pulang kemalaman?"

Silvia menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu. "Gue juga nggak tahu tapi sebelum kalian nikah, papa emang nggak pernah pulang selarut ini."

Kening Friska semakin berkerut dalam. Ia berdecak. Apa om Abimanyu menghindari dirinya ya? Makanya doi pulangnya setelah dia sudah terlelap nyenyak.

Silvia menguap lebar. Kedua matanya ia usahakan untuk tetap terbuka demi menemani Friska menunggu papanya pulang.

Friska menoleh, menghela nafas kasihan. "Lo masuk kamar aja sana. Tidur. Biar gue yang nungguin papa lo."

Silvia menatap Friska dengan sorot ragu. "Beneran nih? Lo nggak papa nunggu sendirian di sini? Nggak takut?"

Friska mengangguk yakin. "Iya, beneran kok. Gue bisa nunggu sendirian, nggak bakal takut kok. Gue kan nggak sepenakut lo."

Silvia mendengus sebal. "Oke deh, lo yang bilang ya, bukan gue. Jangan nyesal apalagi sampai marahin gue besok pagi."

Friska memutar bola matanya malas. "Emang gue pernah marahin lo? Perasaan nggak deh. Udah sana, pergi tidur! Dah malam banget nih, waktunya buat lo tidur."

Silvia cemberut. "Emang gue anak bayi apa sampai harus tidur sebelum jam sepuluh malam?"

Friska terkekeh. "Udah sana tidur Sil."

"Lo beneran nggak papa kan? Yakin nih?"

Friska menepuk jidatnya merasa gemas. "Astaga Sil! Udah gue bilang gue nggak papa. Tidur aja sana! Atau perlu gue tendang lo sampai menggelinding masuk ke kamar lo?"

Silvia menatap Friska ngeri. "Idih serem banget lo! Jangan jahat dong ma, sama anak sendiri juga."

Friska menghela nafas. "Ya udah makanya buruan sana tidur! Lama banget deh proses lo!"

Silvia menyengir. "Oke deh." Ia menyempatkan diri untuk mengecup pipi Friska sebelum melenggang pergi menuju kamarnya. "Gue tidur dulu ya. Goodnight mama!"

Setelah Silvia benar-benar masuk ke dalam kamarnya, Friska hanya bisa geleng-geleng kepala, tak habis pikir akan tingkah Silvia.

Ia pun berdiri lalu mengambil remote. Ia memutuskan untuk menonton tv saja sambil menunggu Abimanyu pulang.

FRISKABI | ENDWhere stories live. Discover now