32.KABARDUKA

64 23 84
                                    

'ERNA'

'BRUUK'

Alfet mendorong Erna hingga Erna tersungkur ke arah terotoar jalan, Mobil besar melaju kencang ke arah Alfet menghantam kencang tubuh Alfet membuat alfet terpental jauh dari arah ke jadian.

"Al ...Alfet" ucap Erna lirih kepala Erna mengeluarkan darah akibat terhantam batu, Padilah berlari di ikuti Team Kandas menghampiri Erna yang memejamkan matanya.

"Gw mohon bertahan Na, jangan buat kita kehilangan lu" ucap Padilah sambil menangis memeluk Erna, Rafli datang membawa Erna menuju mobil yg telah mereka siap kan di ikuti oleh mereka.

Semua orang yg melihatnya menghampiri Alfet yg berlumuran darah, Rafli berlari mengambil mobil di dalam markas. Sedangkan pengendara mobil melaju kencang melarikan diri, di bagian lain anak - anak Markas membagi dua anggota nya untuk mengantarkan Erna dan Alfet ke Rumah Sakit terdekat.

Apay berlari ke arah Athur dan Ayung yang sedang mencoba membantu.

"Lu semua bawa mereka berdua ke Rumah Sakit terdekat, gw yakin kejadian ini di sengaja" ucap Apay nangistruksi mereka.

"Dan kalian periksa cctv di jalan ini" tunjuk Apay kepada anggota mereka, setelah itu mereka bubar setelah istruksi dari Apay.

Saat semua orang telah pergi Febi menatap kepergian mereka ia bergegas menaiki motor nya di ikuti Fatimah melajukan motornya mengikuti anggotanya,ia sangat menyesal atas ucapannya

'Gue mohon bertahan na'batin Febi

Mobil mereka memasuki kawasan ruma sakit Rafli, Dino berlari memasuki Rumah Sakit di ikuti semua anggota meneriaki Suster, Suster datang mendorong dua brangka menghampiri mereka lalu membaringkan Alfet dan Erna di masing-masing brangka lalu membawa dua brangka masuk ke dalam ruangan UGD. pintu di tutup oleh Suster membuat semua anggota harus menunggu di depan pintu.

Suara isak tangisan pecah di depan pintu UGD, Padilah menangis di dalam pelukan Athur, Anggi menangis di dalam peluka latif ,Amel menangis memeluk Gustin, sedangkan Rita, Wiwin dan Raras memeluk pasangan masing-masing.

Rita melepaskan pelukanya dari Rafli lalu menghampiri Anggi dan menepuk bahu anggi pelan "Kak Anggi udah kabarin Kak Alaika dan Kak Biah?" ucap Rita sambil menghapus air matanya, Anggi perlahan meredahkan tangisanya lalu menggeleng pelan.

"Yaudah nanti aku sama Raras aja yg kabarin mereka berdua, kalian istirahat aja tenangkan dulu semuanya, bentar lagi solat maghrib kita sholat dulu ya" ucap Rita di angguki mereka semua.

"Kalian duluan aja yang solat, empat orang jaga di sini, gw, Rafli dan yang lain silahkan solat bentar lagi Apay sama ayung datang ke sini kok" ucap Athur membuat mereka mengangguk Padilah melepas pelukan dari Athur .

"Makasih Thur" ucap Padilah tersenyun tipis, Athur hanya membalas senyuman itu sambil membenarkan anak rambut Padilah.

"Aku sama Raras akan pulang dulu selesai solat ya, sekalian kita mau beli makanan buat kalian" ucap Rita kepada mereka semua dan di angguki oleh semua nya.

"Sekalian beliin kita baju ganti, nanti aku Wa apa aja yg harus di beliin. Soalnya anak cowok akan jaga buat malem ini" ucap Rafli di angguki Raras dan Rita.

Suara Adzan berkumandang membuat semua anggota berjalan ke arah masjid rumah sakit  menyisakan Athur dan Rafli, lampu UGD masih berwarna merah, tak lama Apay dan Ayung datanga dengan wajah serius menghampiri mereka berdua.

"Gimana ke adaan Erna sama Alfet?" tanya Apay mewakili.

"Belum tau Dok-" ucapan Athur terpotong kala terdengar pintu UGD terbuka, dan menampakan seorang Dokter keluar sambil membuka kacamata miliknya. Mereka berempat pun berjalan mengampiri Dokter itu, untuk menanyakan bagaimana keadaan Erna dan Alfet.

G A R U D ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang