Febi sedang duduk di blakon kamarnya sambil menghisap rokok miliknya,hari yg sangat melelahkan dia kira dengan melakukan hal seperti itu akan melindungi orang yg iyah sayang ternyata salah semua semakin rumit,ia tak menyangka dari satu masalah akan menimbulkan banyak masalah jika ia tau akan seperti ini lebih baik Febi tak akan melakukanya.
Kepergian Alfet membuat luka baru baginya kejadian itu kembali masuk dalam pikiranya, Febi memejamkan kelopak matanya.
Flashback on.
Empat orang lelaki tengah berdiri di depan taman sambil tertawa ria. Mereka yang di kenal sebagai lelaki yang hebat dan terbilang setia kawan.
"Kantin yok" ajak salah satu di antara mereka, yang bernama Alfet.
"Tlaktir dong broo" ucap lelaki yang bernama Febi.
"Biar gw aja" ketus salah satu di antara mereka, yang bernama Apay, dan memiliki sifat dingin dan cuek pada siapapun.
"Makan gratis lagi dong!!" heboh Fazri yang membuat Febi tertawa.
"Ouh jelas, Apay kan Putra dari keluarga emas" ucap Febi.
"Yawdah yuk ngantin" ucap Alfet sambil merangkul tiga sahabat nya.
Mekapun pergi meninggalkan taman sekolah menuju kantin, banyak siswi kantin yang terpesona sama mereka. Namun, mereka hanya biasa saja pada semua siswi.
"Terlalu tampan untuk diliat" ucap Alfet.
"Ganteng itu dari dalam. Bukan dari luar" ucap Pazri.
"Bijak banget temen gw" ucap Febi.
"Lah? Jadi, selama ini lu anggap gw musuh Feb?!" tanya Pazri.
"Bukan" jawab nya.
"Trus?" tanya Alfet, dan Pazri berbarengan.
"Babu gw" ucap Febi yang membuat Alfet tertawa renyah.
"Anj! Gak solid lu Feb!" kesal Pazri.
Apay, yang melihat tingkah temen-temen nya pun hanya bisa diam. Ia bukan tipe lelaki yang mudah tertawa ria.
"Bu, mie ayam empat nya" ucap Pazri pada sang penjual.
"Siap, di tunggu helan nya Jang" ucap samg penjual.
"Tiga aja Bu" ucap Apay dingin dan di acungkan jempol oleh penjual.
"Lah? Lu pay?" tanya Alfet.
"Gw gak nafsu makan, lu pada aja yang makan" ucap Apay.
Makanan pun tiba, dan mereka pun memakan nya dengan lahap. Setelah mereka selesai makan, mereka pun langsung meninggalkan kantin, dan tak lupa Apay membayar nya.
"Eh, tugas kerpok IPA jadi gak?" tanya Pazri.
"Jadi, di rumah Apay" ucap Febi.
Sesampainya pulang sekolah, mereka pun berjalan berjejeran menuju ke tempat parkir untuk mengambil motor mereka masing-masing. Ketika Pazri akan menaiki motor nya, ia melihat Alfet yang akan menyebrang jalan untuk menuju tempat parkir, ia pun terkejut ketika melihat mobil truk yang begitu kencang dan akan menabrak nya.
Tiiiiiiidddddd.......
"Alfet awas!!" teriak Pazri dan langsung berlari ke arah Alfet.
Brukk!!!
Suara mobil yang menabrak Pazri, yang tadi menolong Alfet begitu kencang. Dan membuat semua nya menatap ke arah sumber suara, begitu juga dengan Guru-guru yang sedang mengadakan rapat pun berlari menuju ke arah gerbang sekolah untuk melihat apa yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
G A R U D A
Novela JuvenilErna Nurdiana, gadis yang memiliki mata coklat, dan di sukai banyak orang karna sifat nya yang rendah hati, baik, jujur, dan ramah. Erna memiliki seorang sahabat yang sangat menyangi nya, bahkan jika mereka bersamaan, selalu coupel dengan baju team...