7. DI KANTIN

131 45 10
                                    

Seorang lelaki sedang berlarian menuju kegerbang sekolah yang sudah mau tertutup, dan gerbang sekolahpun sudah tertutup oleh seorang satpam.

"Papa! Pa! Satpam izinin saya masuk paa" teriak seorang lelaki itu, pada Pak Satpam yang sudan mau meninggalkan gerbang, tapi berhenti langkahnya karna panggilan dari lelaki itu.

"Kamu terlambat?" tanya Pak Satpam pada lelaki itu.

"I-iya Pak saya terlambat, tapi plis Pak izinin saya masuk pak" ucap seorang lelaki itu.

yaa lelaki itu bernama Apay dia terlambat kesekolah karna, semaleman dia dimarahin oleh ayahnya karna tidak dateng ke acara hotelnya.

"Yasudah saya izinin kamu masuk,lain kali jangan sampe terlambat lagi" ucap pak satpam sambil membukakan gerbang.

"Iya Pak trimakasih" ucap Apay pada pak Satpam dan langsunga meninggalkan Pak Satpam.

Apay berli kecil menuju kekelas,dan menaiki anak tangga dengan tergesa-gesa tak sengaja apay menyenggol alaika yang sedang membawa buku-buku pelajaran hari ini

Brukk

"Aduhh" ucap Alaika yang melihat buku pelajarannya jatuh tanpa melihat Apay.

"Sorry sorry gw gk sengaja" ucap Apay sambil membantu buku-buku Alaika yang jatuh.

"Eh-iya gapapa ko" ucap Alaika yang merapihkan bukunya, dan langsung terdiam saat melihat Apay.

"L-lu terlambat?" tanya Alaika.

"Iya gw terlambat" jawabnya sambil mengambil tas nya yang tadi ikut jatoh. "Sekali lagi sorry ya gw gak sengaja" lanjutnya dengan dingin dan langsung pergi meninggalkan Alaika.

Alaika melihat kepergian Apay dengan terdiam, dia tau apa yang sedang terjadi pada dirinya apay, Alaika pun kembali melangkahkan kakinya menuju kekelasnya.

.....

"Assalamu'alaikum" ucap salam Apay sambil mengetuk pintu kelasnya.

"Walaikum salam" jawab anak XII IPA II dan Bu Aisyah

"Lah tu si Apay" ucap Gustin pada temen-temennya, dan langsung mengalihkan pandangan ke Apay.

"Kenapa kamu terlambat?" tanya Bu Aisyah pada Apay.

"Maaf bu tadi ada sedikit masalah di rumah" jawab Apay.

"Yasudah kamu duduk sana, tapi hari ini kamu tetap dapet alpa di mapel saya" ucap Bu Aisyah dan memperingati Apay. Andai dia bukan muid kesayangan guru-guru di sekolah, sudah pasti ia tidak akan diberika pintu masuk.

"Tumben lu terlambat, biasanya juga udah nangkring di meja sendirian" ucap Gustin pada Apay. Apay pun tidak menjawab pertanyaan Gustin dia lebih memilih diam mungkin baginya diamlah cara terbaik. Karna, dia bukan tipe cowok yang suka membagi-bagi kan masalah.

"Cape gw ngomong sama manusia es kayalumah" ucap Gustin yang langsung mengerjakan tugas yang ada di depan.

"Eh Pay lu dari pada diem kaya gitu mending lu cariin jawaban soal yang ada di depan" ucap Latif yang memberikan saran pada Apay.

"Yee lumah orang lagi muyung kaya gitu malah di suruh nyari jawaban" ucap Athur sambil menyalin catatan Febi yang di depan.

"Lu kira si Apay buwung puyuh" ucap Latif.

"Dasar lu bedua temen gada akhlaq" ucap Faisal yang mau meminjam penghapus pada Sasi

"Si mnjem penghapus si" ucap Faisal pada Sasi.

"Gada! Gada pengahapu-pengahapusan!" ucap Sasi dengan galak dan langsung melanjutkan menulis jawaban.

"Ck ayolah lu kok jadi pelit ginisih?" tanya Faisal pada Sasi.

G A R U D ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang