[BEBERAPA PART TELAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN] Tempat yang paling hangat itu, dalam pelukan lembut Bunda. Tempat yang paling aman itu, dalam dekapan lengan lebar Ayah. Saat-saat yang paling menyenangkan adalah saat aku masih bisa menggenggam erat tangan saudaraku. Mereka hangat. Namun aku tidak bisa hidup bersama mereka. Tuhan, peluk aku. Aku lelah. °°° Namanya Devin. Jangan ditanya seburuk apa hidupnya. Buruk. Sangat buruk. Hal naas menimpa hidupnya sewaktu kecil, yang mana memaksanya berpisah dari keluarga sendiri. Ia hidup dengan berjuta luka yang telah tergoreskan. Tanpa ada seorang pun yang datang menolong. Tanpa ada sosok keluarga yang setia menemani. Dirinya terpisah, terkekang, terluka, dan hidup dengan memikul beban berat seorang diri sejak kecil. Hidupnya sangat berkebalikan dengan Devan~kembarannya. Devan memiliki sinar kebahagiaan yang memancar. Devan juga memiliki sosok keluarga dan teman yang selalu ada untuknya. Kebahagiaan selalu menyinarinya, bagai mentari menyinari dunia. Namun ada satu hal yang selalu mengusik hidup Devan selama ini. Tentang kesalahannya yang membuat Devin harus hidup terpisah dari keluarga. Hingga suatu hari, mereka kembali dipertemukan. Namun semuanya telah berubah. Devan semakin terpuruk melihat saudaranya yang kembali dengan sifat yang berbeda. Pendiam, dingin, dan tidak aktif seperti dulu. Tak ada kebahagiaan yang terpancar di mata Devin. Kedua manik mata itu benar-benar menyiratkan cedera parah dalam hatinya. Juga luka irisan di tangan Devin, sebagai saksi tentang kepedihan yang ia pendam selama ini. Dan ini adalah kisahnya... Selamat masuk ke dalam kisah abu-abu seorang Devin Reynanda. Happy reading... #1 in twins / 01/11/20 #1 in sadness / 24/10/20 #1 in sickstory / 23/10/20 #1 in pupus / 13/10/20 Hak cipta dilindungi undang-undang © @inyasidhyaa 2020