Menurut Lia, mempunyai saudara laki-laki itu rasanya nano-nano. Tidak tahu harus senang atau sedih. Apalagi sampai mempunyai empat sekaligus Namun, di sisi lain banyak orang yang bilang hidup dia itu beruntung, banyak juga yang mau berada di posisinya. Sayangnya mereka semua keliru, karena ternyata pandangan mereka yang mengatakan hidup Lia sempurna itu salah besar. Bahkan mereka tidak pernah tahu, selama ini Lia tumbuh berdampingan dengan luka yang tidak pernah sembuh. "Lia, alesan kamu hidup itu apa?" "Keluarga." Iya, dia hanya mempunyai satu alasan kenapa bisa tetap hidup sampai saat ini. _________________________________________ Warning⛔ •Cerita lebih berfokus tentang masalah keluarga •Banyak typo •Bukan cerita penuh uwu-uwuan •Intinya masih berantakan wkwk. (Jangan lupa jadikan tokoh utama sebagai dirimu sendiri.) Selamat berhalu para wattpaders!
18 parts