"Sebaik-baiknya kekuatan adalah saat kamu mencoba untuk tersenyum pada orang yang telah melukaimu." Ya, Jevan membenarkan kalimat tersebut. Obat penyembuh luka yang sengaja ditorehkan padanya ialah dengan cara tersenyum dan belajar memaafkan. Bersikeras tidak peduli dengan berpura-pura tuli untuk setiap caci dan maki. Membungkam mulutnya sendiri agar tak berteriak membela diri. Selalu menyepelekan perihal hati saat keadaan menuntutnya untuk selalu bersikap baik-baik saja. Ini tentang Jevan dan segala rasa sakit yang menyergap dirinya saat semua orang tak sudi menerima keberadaannya. Ini tentang Jevan, remaja laki-laki seolah menjadi bayangan dengan suara yang sering diabaikan. Dan ini tentang Jevan bersama masa lalunya yang terus menghantui. Jevan percaya, bahwa masih ada orang yang menerima keberadaannya. Dia, Louren. Gadis ceria yang masuk ke dalam kehidupannya. Jika orang-orang menatapnya sebagai sampah, maka Louren menatapnya sebagai teman dengan menyematkan kata "cogannya Oren" setiap gadis itu memanggilnya. *** WARNING🚫 : 1.) BANYAK MENGANDUNG KATA-KATA KASAR. DI MOHON ANGKAT KAKI APABILA TIDAK INGIN OTAK KALIAN TERINFEKSI KATA-KATA KASAR. 2.) SEMUA ISI CERITA MURNI DARI PEMIKIRAN PENULIS. 3.) BANYAK TYPO SEBAB AKAN DIREVISI TOTAL SETELAH TAMAT. ~Tata. 05 Juni 2021. #1 - mentalhealth, 16 November 2022
48 parts