Eps 22

28 20 0
                                    

HAPPY READING
---------------------------------------------

"Dan juga kita membayar kepala sekolah untuk nilai kita menjadi lebih bagus dari hasil aslinya." Rekaman suara Retno.

"Kita udah dapet satu bukti ini, kalau kalian pikir lagi.. gak mungkin kita langsung melawan kepala sekolah terang terangan bukan?" Ucap Nada.

"Guys, gw bakal pindah sekolah." Ucap Kiki membawa tas nya.

"L-lah? K-kenapa?" Ucap Fany bingung.

"Gw gak bisa ngelakuin semua ini, sorry." Ucap Kiki lalu pergi dari ruangan club' itu.

Kiki dan Noval memutuskan meninggalkan teman-temannya untuk pergi ke luar negeri. Kini tinggal 11 anggota yang tersisa, satu per satu dari mereka pergi tanpa arti pertemanan.

Rencana yang berjalan dengan lancar harus berhenti ke rencana berikutnya karena kekurangan anggota dan kerja sama.

"Lalu... Apa?" Tanya Agatha kepada Nada.

"Entah lah, gw kira mereka benar-benar teman kita tau nya gak." Jawab Nada menahan semua amarahnya.

"Lagi pula.. kita juga belum tau siapa orang yang bocorin tentang kelas berbakat." Lanjut Nada diangguki Agatha.

"Tenang aja, gw bakal bantu lu dengan cara lain." Ucap Agatha.

Di Perpustakaan...

Kini 5 anggota generasi z yang menyelinap malam malam ke dalam perpustakaan untuk mencari berkas di perpustakaan tentang sekolah ini. Sudah satu jam berada di perpustakaan tidak menemukan bukti apapun.

"Sial, gw laper!" Ribut Gita

"Jangan berisik! Kita harus cari berkas nya!" Ucap Yesa mencari setiap sudut perpustakaan.

"Apa ini tempat yang tepat?" Tanya Ovan.

"Yaaaa.... Mungkin." Jawab Raihan sedang bermain komputer nya.

"Kenapa lu gak bantu cari Van." Ucap Putra kesal.

"Loh kok situ kesel?" Ucap Ovan tidak terima.

Setelah satu jam lebih mencari berkas akhirnya ditemukan oleh Yesa dan Putra.

"Ini berkas yang di cari?" Batin Putra.

"Ahh ini! Akhirnya ketemu! Makasih Putra!" Ucap Yesa mengambil berkas itu dari tangan Putra.

Mereka ber-5 langsung berkumpul di satu meja dan membuka berkas berkas itu.

"Gw rasa kita harus pergi." Ucap Putra ketakutan.

Setelah membaca berkas sekitar 30 menit seseorang membuka pintu ruang perpustakaan. Mereka bersembunyi dibawah meja dan rak-rak buku.

"Kita harus keluar." Bisik Raihan kepada Ovan dan Putra.

"Gw bakal nakut nakutin mereka!" Bisik Ovan.

"Mereka OSIS!" Bisik Yesa.

"Iya, ada beberapa kakak kelas juga, sialan!" Bisik Gita.

Generation Z : Kelas Berbakat (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang