HAPPY READING
---------------------------------------------Semakin banyak rencana dan bukti yang mereka dapat semakin banyak dari mereka kini menjadi sedikit.
Setelah kejadian itu Yesa dibawa kerumah sakit, karena kaki nya patah dan sampai saat ini masih belum sadar Yesa tidak bisa kembali ke sekolah.
Sebelum Malam itu...
Yesa menghampiri Nada di asrama nya. "Nad! Lu ada di dalem?" Panggil Yesa depan pintu asrama Nada.
Nada beranjak meninggalkan kasur dan membuka pintu yang dari tadi di ketuk-ketuk. "Kenapa? Eh Yesa?" Ucap Nada sedikit terkejut dengan siapa yang datang. Nada dan Yesa tidak dekat walaupun satu grup.
Cukup lama untuk Moment akward dan akhirnya Nada membuka pembicaraan. "Ada apa?" Tanya Nada serius.
Yesa menaruh kembali teh yang di siapkan Nada. "Gw butuh bantuan lu!" Jawab Yesa memegang tangan Nada memohon.
"Bantuan.. gw?" Tanya Nada penasaran.
"Gw udah tau orang yang bocorin tentang kelas berbakat!" Jawab Yesa serius.
"Huh?" Tanya Nada masih tak faham.
"Tapi untuk memastikan dia atau bukan salah satu dari kita harus berkorban." Jawab Yesa dan Nada melepaskan genggaman tangan Yesa kaget.
"Maksudnya?" Ucap Nada terkejut dengan rencana Yesa.
"Ya, gw bakal jadi umpan tapi untuk itu gw butuh bantuan potensi lu!" Ucap Yesa.
"Caranya?" Tanya Nada.
"Karena potensi gw melihat masa lalu dan potensi lu Halusinasi jadi gw pengen pikiran gw sama lu bisa menyambung." Jawab Yesa.
"Dan, kalo apa apa terjadi sama gw lu bisa ambil handphone gw.. karena semua yang gw lakukan selama ini semuanya ada di handphone itu." Lanjut Yesa menjelaskan.
Kini ponsel Yesa berada di tangan Nada, setelah membuka ponsel itu Nada melihat semua kerja keras Yesa selama ini. Berpura-pura tidak tahu dan merencanakan hal gila yang merenggut nyawa nya, Nada harus membalas dan melanjutkan rencana Yesa.
Kelas 10/2
"Eh Nad lu kenapa?" Tanya Intan khawatir.
"Gak kok, sebelumnya gw minta maaf kalo udah nuduh Lo." Jawab Nada dengan rasa bersalah.
"Gak apa-apa, btw lu gak... Ke kantin?" Ucap Intan menenangkan temannya yang terpuruk didalam kelas sendiri.
Keadaan kantin yang ramai dan pembicaraan bibi kantin dan juga murid-murid tentang Yesa pagi ini ramai di perbincangkan terus menerus.
Setelah memilih tempat duduk Intan dan Nada memilih tempat yang cukup dekat dengan tempat es. Fany dan Putra mendekati mereka berdua dan bergabung.
"Boleh gabung?" Tanya Putra dengan senyum nya yang ramah.
"Boleh." Jawab Intan diangguki Nada.
"Menurut lu Yesa akhir-akhir keliatan capek gak sih? Nanti kita jenguk yok!" Ucap Fany diangguki Nada dan Intan kecuali Putra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Generation Z : Kelas Berbakat (FINISH)
Ficțiune generalăGenerasi Z ini mengupas segala hal yang terjadi pada remaja di SMA Gracefull. Ada mengenai persahabatan, kepercayaan, kekeluargaan, kekuasaan dan lainnya. Cerita dimulai dari kematian Arista yang misterius. Sekelompok murid sekolah Gracefull yang be...