Eps 36

27 17 0
                                    

HAPPY READING
---------------------------------------

Kini Generasi z semua terkurung di balai kota...
Malam itu adalah hari sebelum hari dimana dinobatkan Alexander menjadi presiden di kota Hope City.

"Kita berakhir disini? Waw." Ucap Fany asal bicara.

"Siapa bilang... Kita masih berjuang kok." Ucap Agatha kesal.

"Sangat beruntung bukan, kita bersama dalam keadaan seperti ini." Ucap Yuan terkekeh.

Choky memikirkan sesuatu yang janggal bersama nya di ruangan itu, seperti ada yang aneh.

"Btw kalian kenapa bisa sama Iqbal?" Tanya Satria penasaran.

"Kita? Dia nyelamatin kita keluar dari Hotel waktu itu ada penggeledahan. Kita bisa keluar karena dia tapi sayangnya kita salah milih mobil." Jawab Raihan sedikit menyesal.

"Dan lu? Kenapa bisa sama Yuan?" Tanya Raihan kembali.

"Gw tinggal di dekat sekitaran sini, kebetulan gw pernah dengar berita tentang kalian dan akhirnya kita ketemu karena gw nyelamatin mereka di supermarket." Jawab Yuan Jelas.

Mereka semua berbincang-bincang dengan tawa riang canda seperti layaknya hari akhir bagi mereka, tetapi pembicaraan itu terhenti oleh pertanyaan Choky yang terlontarkan begitu saja.

"Kita terkurung disini karena kita murid berpotensi, aneh nya kenapa Iqbal dan Yuan satu ruangan sama kita?" Tanya Choky diangguki yang lainnya.

"E-entah gw juga gak tahu, mungkin karena kita bantu kalian Alexander pikir kita berbakat juga." Jawab Iqbal diangguki Yuan setuju.

"Tapi... Jika kalian benar-benar berpotensi apa potensi kalian." Tanya Fany penasaran.

Semua generasi z memikirkan sesuatu yang janggal dari Yuan Dan Iqbal sampai mereka menebak hal yang memang benar terjadi.

"Lu inget pas di hotel itu, Iqbal lu tanpa sadar menyerang beberapa warga Hope City sendirian lu tiba-tiba kuat gitu apa itu gak aneh?" Tanya Nada diangguki Agatha dan Iqbal.

"Entah lah mungkin aja, gw emang suka ke gym tapi untuk menyerang orang sebanyak itu dengan tangan gw sendiri kayak nya ada yang aneh." Ucap Iqbal memikirkan sesuatu pada dirinya.

Waktu terus berlanjut mereka semua tertidur dengan keadaan duduk dengan tangan dirantai. Waktu menunjukan pukul 7 pagi dan jam 10 adalah hari dinobatkan Alexander.

"DOR!!"

Suara tembakan terdengar di hotel balai kota itu sampai semua generasi z terbangun dari tidur mereka.

"Dor!!"

"Dor!"

Suara tembakan itu semakin dekat dengan ruangan tahanan generasi z. Seisi di ruangan itu panik ala yang terjadi di luar. Tiba-tiba pintu terbuka terlihat orang yang mereka tanya-tanya keberadaannya kembali ke mereka pada waktu yang tepat.

"Kalian harus ke-" Ucap orang tersebut terhenti karena tertembak peluru.

Semua murid berbakat terkejut melihat adegan tragis, seseorang meninggal didepan mereka dengan niat yang baik haru berkorban begitu saja.

"Pak Laroz!"

"Guru magang!"

"K-kkalian harus pergi!" Teriak Jaksa itu terbaring dilantai tak berdaya.

"Bawa dia!!" Teriak Alexander datang ke ruangan generasi z dan membawa jaksa itu dari ruangan itu.

Alexander menghembuskan nafas nya lega dan mengunci kembali pintu ruangan itu dengan senyuman licik nya.

Generation Z : Kelas Berbakat (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang