LOVE 35

4.9K 426 26
                                    

Double up 😁😁
.
.
.


"Hahhh, ternyata semalam mas Ransom tidak pulang. Kemana saja dia, aku jadi khawatir." Ucap Fawnia yang sedang membuat sarapan.

Setelah sarapannya habis Fawnia pun segera menelepon Ela dan Stella untuk menanyakan keberadaan Ransom. Tapi kedua adik Ransom itu tidak ada yang mengangkat teleponnya sama sekali.

"Kenapa mereka tidak mengangkat telepon dariku? Ada apa dengan mereka." Ucap Fawnia mulai panik.

Kring kring kring

"Hallo Theo ada apa?" Ucap Fawnia segera mengangkat telepon.

"Maaf nyonya Fawnia, tuan Ransom menyampaikan bahwa nyonya harus bersiap-siap untuk datang ke taman cafe flamboyan nanti siang. Sopir akan mengantarkan nyonya nanti."

"Untuk apa aku harus kesana Theo, hallo Theo hallo. Ihh kok sudah dimatiin." Ucap Fawnia kesal.

Fawnia cukup lega karena mengetahui suaminya dalam keadaan baik-baik saja. Tapi ia juga bingung ada apa dengan suaminya kenapa mengajaknya bertemu dicafe siang ini.

"Apa jangan-jangan mas Ransom ingin menceraikanku karena aku belum bisa hamil seperti kak Ela dan Stella." Ucap Fawnia ketakutan.

Meski waktunya masih lama tetapi Fawnia segera bersiap-siap, ia memilih pakaian terbaik yang pernah dibelinya bersama Ela. Fawnia memang jarang keluar mansion sehingga ia hanya memiliki banyak pakaian santai dan 2 gaun mewah.

"Pakai celana jeans dan kemeja blue sky sepertinya tidak buruk. Aku masih punya sedikit uang sebaiknya aku membelikan mas Ransom permen lolipop dan cokelat kesukaannya." Ucap Fawnia melihat pantulan dirinya dicermin.

Fawnia pun mengikat rambut panjangnya seperti ekor kuda. Ia kemudian memoles lipstik berwarna pink dan menggunakan sepatu berwarna putih. Ia bergegas pergi menuju supermarket sebelum ke cafe bertemu suaminya.

"Haii Faw mau kemana kau?" Ucap Aezar dan Dario yang sejak tadi sengaja mengikut Fawnia.

"Ehh kak Aezar, kak Rio. Ini aku mau beli permen dan cokelat untuk mas Ransom."

"Hehhh seperti anak kecil." Ucap Aezar sinis.

"Oiya Faw, aku dengar Ransom mengajakmu makan siang ya. Karena tadi aku menghubunginya tapi dia bilang akan pergi bersamamu."

"Ckckckck, istri sultan pergi makan siang pakai pakaian seperti ini? Ayolah Faw, kau itu punya selera fashion yang sangat buruk."

"Apa aku memang tidak pantas untuk mas Ransom?" Ucap Fawnia tertunduk sedih.

"Faw, bukan begitu maksud Aezar. Apa kau tidak punya pakaian lain yang lebih feminin seperti dress begitu?"

"Tidak kak, aku sangat jarang sekali keluar jadi aku hanya memiliki dua gaun panjang yang cocoknya untuk kepesta besar."

"Ransom ini benar-benar keterlaluan, pelit sekali dia kepada istrinya. Sepertinya setelah ini aku harus mengatakan ini ke Stella, ia harus membantu kakak iparnya untuk berbelanja banyak pakaian seperti dress." Batin Dario.

Setelah Fawnia membeli cokelat dan lolipop untuk Ransom ia pun bergegas ke cafe yang dimaksud suaminya tadi.

"Selamat siang istriku." Ucap Ransom mencium tangan Fawnia.

Ransom sudah belajar banyak kata-kata dan sifat romantis dari Aezar dan Dario. Ia akan berusaha merubah sifatnya kepada Fawnia, ia ingin menjadi suami yang penuh perhatian dan romantis.

"Mas, malu dilihatin banyak orang."

"Kenapa harus malu, kita kan sudah menjadi suami istri yang sah. Aezar dan Ela saja berciuman ditaman it's oke, sudah ayo duduk."

LOVE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang